Ini Tiga Jenis Sayuran Terbanyak yang Dihasilkan di Kabupaten Solok

sayuran terbanyak kabupaten solok

Bupati Solok Epyardi Asda saat mengecek lahan tomat bersama investor

SOLOK,hantaran.co–Kabupaten Solok selain dikenal dengan pariwisatanya juga diketahui sebagai sentranya sayuran dan buah-buahan. Hal ini tentu berkaitan dengan letak atau geografisnya yang mendukung. Sehingga memiliki tanah yang subur dan suhu yang cocok untuk lahan pertanian.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) ada tiga jenis sayuran dengan produksi terbanyak di kabupaten penghasil beras premium ini, yakni bawang merah, kubis (lobak) dan tomat. Bahkan bawang merah mampu menghasilkan 188 ribu ton per tahunnya.

Pada tahun 2022 di Kabupaten Solok bawang merah 188.549,3 ton. Sedangkan produksi tanaman biofarmaka terbanyak adalah tanaman kunyit 512.952 kg.

Untuk tomat mengalami kenaikan jika dibanding pada 2021 yang hanya 24328,90 ton, pada 2022 naik menjadi 84086,60 ton.

Dan kubis mengalami peningkatan pada 2021 tercatat 134881,20 ton di 2022 menjadi 143889,70 ton.

Sementara untuk kecamatan yang menghasilkan sayur-sayuran dan buah-buahan berada di Kecamatan Lembah Gumanti, lalu Hiliran Gumanti lalu disusul Lembang Jaya dan Danau Kembar.

Peningkatan produksi ini berkaitan dengan program Bupati Solok Epyardi Asda yang fokus di beberapa sektor seperti pertanian, pariwisata, UMKM dan pembangunan.

Mantan anggota DPR tersebut mengatakan, jika Kabupaten Solok salah satu daerah yang memiliki kekayaan sangat besar dibanding dengan daerah lainnnya di Sumbar. Namun, selama ini belum digarap dengan serius,bahkan cenderung untuk kepentingan pribadi oleh oknum pejabat.

”Maka itu saya waktu baru menjadi bupati menggunakan program ekskavator untuk kecamatan-kecamatan. Hasilnya kini mulai dirasakan, jalan-jalan tani dibuka, listrik masuk, akses untuk membawa hasil bumi menjadi lancar,petani jadi mudah untuk beraktivitas,”ucapnya.

Bahkan dikatakannya, pada 2023 ia akan fokus untuk memperbaiki dan membangun jalan-jalan yang di bawah kewenangan Kabupaten Solok.

Bupati Solok Epyardi Asda saat mengecek jalan yang rusak ke arah Tigo Lurah

“Jalan yang rusak, jalan yang belum dibeton atau diaspal akan kita lakukan di 2023. Intinya uang rakyat ini harus dirasakan oleh rakyat saya. Jangan lagi uang rakyat dimakan oleh pejabat-pejabat kasihan warga kita,”tuturnya.

Di sisi lain, upaya Pemkab Solok memang mendapat perhatian dan apresiasi dari pusat dan lembaga lainnya. Salah satunya adalah Ombudsman RI yang mengakui pelayanan publik di masa Bupati Epyardi Asda mendapat lapor hijau (terbaik) di Sumbar. Tak hanya itu, dalam menangani stunting juga berhasil melakukan penekanan,terakhir data dari BPS pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok naik menjadi 4,31 dari tahun sebelumnya yang hanya 3,32 persen.

(Dafit/Hantaran.co)

Exit mobile version