IPB Jajaki Kerja Sama dengan HPDKI Sumbar

PENGEMBANGAN TERNAK DOMBA DAN KAMBING

IPB

BERTEMU PETERNAK--Tim Institut Pertanian Bogor (IPB) University saat pertemuan dengan Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Provinsi Sumbar. IST

PADANG, hantaran.co —

Institut Pertanian Bogor (IPB) University menjajaki kerja sama terkait pengembangan ternak domba dan kambing, dengan Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Provinsi Sumbar.

Penjajakan kerja sama ini diawali dengan kunjungan Tim IPB University ke Sumbar pada Sabtu (22/10), dan mengadakan pertemuan dengan pengurus HPDKI Povinsi Sumbar, di Boncah Raya, Nagari Barulak Kecamatan Tanjung Baru Kabupaten Tanah Datar.

Ketua HPDKI Provinsi Sumbar, Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo mengatakan, terkait proses penjajakan kerja sama ini, sebelumnya tim IPB menghubungi pihaknya, dan menyampaikan keinginan untuk menjalin kerja sama.

“Bentuk kerja sama yang ditawarkan diantaranya, pengembangan di bidang ransum atau pakan ternak domba serta kambing, dan pemanfaatan kotoran domba serta kambing, yang muaranya adalah menjalankan peternakan yang terintegrasi,” ujar Nurkhalis kepada Haluan, Selasa (25/10).

Nurkhalis yang juga Anggota Komisi II DPRD Sumbar ini menambahkan, HPDKI Provinsi Sumbar sangat terbuka dengan kerja sama yang ditawarkan oleh IPB, ataupun pihak lainnya yang akan meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak domba dan kambing di Sumatera Barat.

Pihaknya berharap dengan adanya penjajakan kerja sama ini, ke depan akan ada transfer ilmu dari para ahli atau para pakar di IPB untuk pengembangan ternak domba dan kambing di Sumbar. Baik itu dalam pemanfaatan daging, urine, kotoran, hingga pemanfaatan kulit kambing dan domba itu sendiri.

“Jika seluruh bagian dari domba dan kambing ini termanfaatkan dengan baik, mulai dari daging, urin, kulit hingga kotorannya, tentu pendapatan petani domba dan kambing kita akan meningkat, karena tidak ada bagian yang terbuang, petani kita akan sejahtera,” ucapnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan pemaparan dari tim IPB, urine dari kambing dan domba bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik cair (POC). Kemudian, kotorannya bisa dikembangkan menjadi ternak Margot (ulat untuk pakan ikan) dan pupuk organik.

Nurkhalis mengatakan, ini baru awal dari penjajakan kerja sama yang akan dijalankan. Ke depan IPB University bersedia untuk mengutus tim ahli mereka dalam rangka menindaklanjuti kerja sama yang berkesinambungan.

Lebih lanjut ia menyampaikan, terkait peternakan kambing dan domba yang dilakukan di Sumatera Barat, HPDKI terus mendorong agar kegiatan beternak kambing dan domba ini bisa lebih diminati oleh masyarakat. Hal ini mengingat, beternak kambing dan domba memiliki prospek yang bagus dan sangat menjanjikan untuk petani.

“Kenapa disebut menjanjikan, karena pengembangan kambing dan domba ini tidaklah sulit, iklim dan topografi kita di Sumatera Barat sangat mendukung. Berternak kambing dan domba bisa dijalankan diseluruh kabupaten/kota di Sumbar,” ulasnya.

Tak hanya itu, sambung Nurkhalis, beternak kambing dan domba juga akan menguntungkan petani karena hewan ini bisa melahirkan hingga tiga kali dalam kurun waktu dua tahun, karena masa buntingnya adalah lima bulan. Berbeda dengan sapi yang biasanya melahirkan hanya satu kali dalam setahun.

“Ini sangat menjanjikan untuk membantu perekonomian masyarakat petani. Saat mereka tengah butuh sedikit dana, mereka juga bisa menjual kambing atau domba tersebut dalam bentuk perekor karena harganya tidak semahal sapi. Beda dengan sapi yang harganya lebih mahal, ketika dana yang sedang dibutuhkan petani tidaklah terlalu besar, tentu mereka akan mempertimbangkan untuk menjual sapi mereka,” katanya.

Nurkhalis mengatakan, saat ini populasi ternak kambing di Sumatera Barat ada sebanyak 250 ribu ekor, sementara domba ada sekitar 5 ribu ekor, ke depan HPDKI punya target populasi ternak kambing dan domba di Sumbar bisa terus meningkat.

“Mengingat berbagai keuntungan yang akan didapat dari beternak kambing dan domba, kami HPDKI terus mendorong adanya peningkatan populasi ternak kambing dan domba di Sumbar. Peternakan kambing dan domba adalah ternak yang dikembangkan oleh nabi, sangat sejalan dengan filosofi masyarakat kita yakninya, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” tukasnya.

Sehubungan dengan ini, saat pertemuan dengan HPDKI Provinsi Sumbar, tim dari IPB University dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis Prof. DR. Ir. Erika Budiarti Laconi, MS. Hadir juga Dekan Fakultas Peternakan IPB, dan peneliti ahli dari bidang peternakan berjumlah 18 orang. (*)

LENI/hantaran.co

 

Exit mobile version