Jika Diikuti Hanya Tiga Pasangan Calon, Pengamat Sebut Ini Strategi Jitu Menangkan Pilgub Sumbar

Pemilu

Peneliti Spectrum Politica, Andri Rusta. IST

PADANG, hantaran.co — Peneliti Spektrum Politika, Andri Rusta, mengatakan kelihaian dari masing-masing kandidat dalam memanfaatkan media massa dan media elektronik untuk sosialisasi merupakan kunci untuk dapat memperoleh kemenangan pada Pilgub Sumbar 9 Desember mendatang.

Menurut Andri, jika Pilgub Sumbar hanya diikuti tiga pasangan calon (Paslon) yang terdiri dari Mahyeldi-Audy, Mulyadi-Ali Mukhni, dan Nasrul Abit-Indra Catri secara popularitas masing-masing Paslon memiliki popularitas yang nyaris sama. Tiga dari masing-masing calon tersebut, juga merupakan pejabat aktif yang kinerjanya dapat dinilai masyarakat.

“Saat ini, tentu masyarakat dapat melihat bagaimana upaya dan kinerja dari masing-masing calon dalam mengatasi Pandemi Covid-19 di daerahnya masing-masing,” sebut Andri kepada hantaran.co, Rabu (02/09/2020).

Di tengah Pandemi Covid-19, kata Andri, masing-masing kandidat mesti cakap dalam menguasai pertarungan di media massa maupun media elektronik. Sebab, saat ini para kandidat tidak diperbolehkan untuk melakukan sosialisasi dan kampanye yang dapat menimbulkan kerumunan banyak orang.

“Pasangan Nasrul Abit-Indra Catri paham sekali cara-cara dalam memanfaatkan media massa. Mereka paham, media menjadi titik sentral untuk melakukan sosialisasi saat Pilkada Serentak dilaksanakan di tengah wabah,” kata Andri.

Sementara itu, pasangan Mahyeldi-Audy melalui kader-kader PKS sangat aktif melakukan beragam kegiatan di media sosial. Tak jarang, kader-kader PKS juga berperan dalam menepis isu-isu miring yang mengarah ke Mahyeldi-Audy di media sosial.

“Sejuah ini, peran dari Tim Mulyadi-Ali Mukhni di ranah media sosial masih minim dibandingkan dengan Tim dari Paslon lain. Penguasaan media menjadi hal yang paling sentral untuk dapat memperoleh hasil maksimal saat Pilgub Sumbar,” kata Andri lagi.

Selain penguasaan media, kata Andri, upaya dari masing-masing calon untuk menggarap daerah-daerah di luar basis suara yang telah mereka miliki, juga menjadi penentu keterpilihan mereka saat Pilgub 9 Desember mendatang.

“Daerah-daerah seperti Tanah Datar, Solok Raya, Dharmasraya dan Sijunjung yang tidak memiliki representasi saat Pilgub nanti mesti dimaksimalkan oleh masing-masing Paslon. Koalisi partai pendukung juga dapat dimanfaatkan Paslon dengan menggandeng calon bupati atau calon walikota yang mendapat dukungan dari partai yang sama, tentu mempermudah Paslon dalam melakukan sosialisasi di daerah-daerah,” kata Andri menutup.

Riga/hantaran.co

Exit mobile version