PADANG, hantaran.co — Lagi, Rumah Sakit (RS) di Sumatera Barat harus menutup sementara layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Langkah ini diambil untuk memutus mata rantai Covid-19 di sana. Usai RSUD Kota Pariaman melakukan penutupan layanan IGD, kali ini disusul oleh RSUD dr Achmad Darwis Kabupaten Limapuluh Kota yang melakukan hal serupa.
Direktur RSUD dr Achamad Darwis, dr Muryani Dhatri M Kes, mengumumkan pelayanan IGD RSUD dr Achmad Darwis ditutup sementara untuk umum. “Untuk beberapa hari ke depan, pelayanan rumah sakit ditutup. Sampai kapan, itu pun belum bisa dipastikan,” terang Muryani Dhatri Selasa (25/8/2020), malam.
Diterangkan wanita yang akrab disapa Dokter Dhatri itu, awalnya, ada pasien yang mendatangi IGD rumah sakit. Ternyata pasien tersebut positif Covid-19. Petugas rumah sakit pun sempat kontak dengan pasien terkonfirmasi positif. Karena itu, langsung dilakukan tes swab terhadap tenaga medis RSUD Achmad Darwis. “Usai di tracking, ada sekitar 27 orang petugas kita yang diswab. Seluruh pelayanan dihentikan,” ucapnya lagi.
Kemudian terhadap pelayanan yang sifatnya darurat, Dokter Dhatri mengatakan, pelayanan lebih diarahkan ke rumah sakit lain atau ke Puskesmas yang memiliki rawat inap. “Ini pun sudah kita konsultasikan dengan Kepala Dinas Kesehatan,” terangnya.
Tetapi, terhadap pasien yang masih menjalankan rawat inap rumah sakit tersebut, masih dalam pelayanan rumah sakit. “Sampai kapan akan ditutup, belum pasti. Kita juga menunggu hasil swab dari labor,” jelas Direktur RSUD dr Achmad Darwis tersebut.
Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pariaman juga melakukan penutupan sementara layanan IGD sampai waktu yang belum ditentukan. Hal itu dilakukan karena ada satu orang petugas medis yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Ya, mulai siang ini kami melakukan penutupan sementara untuk pasien yang ke IGD,” kata Direktur RSUD Pariaman, Indria Velutina, di Pariaman, Selasa (25/8/2020).
Ia mengatakan, penutupan itu disebabkan adanya satu orang petugas yang terkonfirmasi positif, bahkan pihaknya melakukan tracking sampai 36 orang di RSUD tersebut yang diduga kontak erat dengan petugas medis itu. “Satu orang petugas IGD kita positif dan ada 36 orang petugas di IGD itu yang diduga kontak erat dengan petugas itu,” katanya.
Lebih lanjut disampaikanya, walaupun menutup layanan IGD, pihak RSUD Pariaman tetap melakukan penerimaan pasien Covid-19. Pasalnya RSUD itu memang sebagai salah satu rumah sakit untuk rujukan Covid-19. “Kita tutup sementara, tetapi pasien Covid-19 masih diterima, karena ruanganya sudah dikhususkan,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Indria, kasus baru di Kota Pariaman 31 orang positif hari ini semuanya akan dilakukan pemeriksaan di RSUD ini. Jika yang positif itu kondisinya butuh perawatan makan akan langsung dirawat di sini, tetapi jika kondisinya baik maka akan dilakukan isolasi mandiri atau isolasi di Padang.
“Tadi kita juga sudah koordinasi untuk pasien 31 positif itu diperiksa di sini dengan teknis diatur jamnya, karena kalau semuanya langsung ke sini akan lama waktunya. Jadi dibagi jamnya,” kata Indria.
Ia menyampaikan, penutupan IGD itu tidak akan berlangsung lama, jika hasil swab tenaga medis yang di IGD telah keluar dan dilakukan penyemprotan disinfektan maka akan dibuka lagi. “Kita tunggu hasilnya. Kalau mereka positif akan dilakukan penggantian petugas. Jika negatif maka akan kembali bekerja” katanya.
Yuhendra/ Dadang/hantaran.co
Komentar