Masyarakat Harapkan Bantuan Infrastruktur Pertanian dan Alsintan

RESES SUHARJONO DI DAPIL

DPRD

Anggota DPRD Sumbar, Suharjono. IST

PADANG, hantaran.co — Terhitung tanggal 23-30 Oktober lalu, 65 anggota DPRD Sumbar turun ke daerah pemilihan (Dapil) masing-masing untuk menjemput aspirasi masyarakat. Kegiatan reses ini juga telah tuntas dilaksanakan oleh anggota DPRD Sumbar Dapil Pasaman-Pasaman Barat, Suharjono.

Dalam agenda reses yang dijalankannya, Suharjono mendatangi lima titik lokasi di Pasaman, diantaranya di Nagari Tanjuang Baringin Selatan Kecamatan Lubuk Sikaping, di Nagari Jambak Kecamatan Lubuk Sikaping, di Nagari Sundata Kecamatan Lubuk Sikaping, di Nagari Jorong IX Pancahan, Kecamatan Rao Pasaman, di Nagari Langung Simamonen, Kecamatan Rao Utara, di Nagari Abam Kecamatan Rao Selatan, dan di Tingkarang, Kecamatan Rao Induk.

Dalam pertemuan reses ini, pada umumnya masyarakat konstituen menyampaikan pada Suharjono, berharap bisa dibantu dalam hal pemenuhan infrastruktur pertanian. Masyarakat menginginkan untuk bisa dibantu dalam pembukaan jalan usaha tani, jalan perkebunan, bibit, alsintan, dan pupuk.

“Bagaimanapun Pasaman ini terkenal dengan beras pasamannya. Jadi saat kita reses, masyarakat banyak meminta dibukakan jalan usaha tani dan perkebunan, kemudian minta dibantu alat-alat pertanian seperti mesin bajak, mesin pemotong rumput, alat semprot tanaman, termasuk pupuk,” ucapnya.

Di Kabupaten Pasaman, kata Suharjono, masih banyak daerah yang terisolir, dan membutuhkan adanya jalan usaha tani dan perkebunan. Jika infrastruktur jalan untuk pertanian dan perkebunan tersedia, masyarakat akan lebih mudah membawa hasil pertanian dan perkebunan mereka ke luar.

Saat reses Suharjono juga menerima informasi tentang banyaknya lahan pertanian padi di Pasaman yang beralih fungsi menjadi pertanian jagung. Karena banyak lahan yang beralih fungsi, produksi padi juga menjadi menurun. Mengingat beras pasaman sudah begitu dikenal di Sumatera Barat, Ia mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten untuk meningkatkan sosialisasi pada masyarakat tentang pentingnya melindungi lahan pertanian padi, sehingga produksi padi yang ada setiap tahunnya tidak berkurang.

“Dari informasi yang disampaikan masyarakat alih fungsi lahan pertanian padi ke jagung ini terjadi karena susahnya pengairan, ini disebabkan irigasi yang tak memadai. Pemerintah daerah kami minta serius terkait irigasi ini, jika dibiarkan, alih fungsi akan terus terjadi, dan produksi padi kita akan terus menurun,” ucap politisi Partai Demokrat tersebut.

Terkait reses yang ia laksanakan di Simamonen, disebut Suharjono, masyarakat menyampaikan terima kasih mendalam kepada pemerintahan provinsi, dalam hal ini kepada pemerintah daerah dan DPRD Sumbar yang telah mengalokasikan anggaran Rp10 miliar, untuk pembangunan jembatan permanen di daerah itu untuk tahun depan.

“Alhamdulillah Tahun 2023 dialokasikan Rp10 miliar untuk pembangunan jembatan permanen di Simamonen, anggarannya dari dana BKK. Masyarakat sangat berterima kasih kepada bapak gubernur dan ketua DPRD Sumbar terkait ini,” ucapnya.

Selain pembangunan jembatan untuk Simamonen, kata dia, juga dialokasikan dana BKK untuk peningkatan pariwisata di Equator, Bonjol Pasaman sebesar Rp9,7 miliar.

Pada saat reses, Suharjono juga memberikan bantuan bola kaki dan bola voli guna mendukung aktivitas olahraga para pemuda di Dapil. Untuk membeli bola voli dan bola kaki yang kemudian diberikan sebagai bantuan tersebut, Suharjono mengambilkan dari dana pribadinya.

Suharjono menuturkan, sehubungan dengan aspirasi yang telah ditampung dari masyarakat daerah pemilihan, ini nantinya akan dijadikan sebagai bahan kajian oleh DPRD untuk dimasukkan ke dalam pokok-pokok pikiran, dan pembahasan program pembangunan ke depan.

Sebelumnya, Suharjono adalah wakil rakyat yang gencar menyuarakan kebutuhan masyarakat Simamonen, Kabupaten Pasaman, bagaimana agar masyarakat di sana bisa mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat untuk mendapatkan infrastruktur yang layak.

Daerah Simamonen sendiri masih masuk dalam kategori terisolir. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya jalan dan jembatan permanen di daerah itu.

Perjuangan Suharjono sebagai wakil rakyat Pasaman-Pasaman Barat yang duduk di DPRD Sumbar, akhirnya berbuah manis, dibuktikan dengan dialokasikannya anggaran untuk pembangunan jembatan permanen di Simamonen yang bakal direalisasikan Tahun 2023 mendatang. (*)

LENI/hantaran.co

Exit mobile version