Merapah Kapujan, Membuka Harapan

Jalan Pengabdian Epyardi Asda

kapujan harapan bupati solok epyardi asda

Kondisi mobil Bupati Solok Epyardi Asda yang terperosok lumpur di jalan menuju Jorong Kapujan, Nagari Rangkiang Luluih, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok. Dengan menggunakan mobil pribadinya, Epyardi mendengar langsung keluhan warganya.

Di tengah Juni. Mentari mulai mengintip di balik rimbunnya pepohonan. Hujan semalam meninggalkan lumpur yang dalam di jalan menuju Jorong Kapujan, Nagari Rangkiang Luluih, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok.

Raungan mesin Wrangler Rubicon 2000 cc membelah tanah kuning. Ganasnya alam ternyata membuat mobil milik pribadi Bupati Solok Epyardi Asda itu terikat di kubangan. Dalamnya hampir 1 meter.

Tak ada jalan lain. Dua mobil dinas four wheel drive (4WD)  milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok dikerahkan. Sling (kawat baja) dan tali dikaitkan untuk menarik jenis jeep buatan Amerika itu. Rombongan lainnya ikut membantu mendorong dari belakang.

Tak ingin seperti raja. Epyardi turun mengatur evakuasi. Kemudi sopir pun ia ambil alih. Gaas! mobil berhasil keluar dari lumpur.

Jalan menuju Kapujan dari Rimbo Data dikenal “kejam”. Jalur itu bukan untuk offroad melainkan akses masyarakat dari Rimbo Data (Nagari Sungai Nanam) yang menuju Kapujan atau sebaliknya.

Kapujan salah satu jorong dari tiga jorong yang berada di Nagari Rangkiang Luluih. Jumlah pendukuk nagari tersebut sekitar 1978 jiwa ( BPS 2018) terdiri dari 993 laki-laki dan 985 perempuan.

Berada di pinggang Bukit Barisan, jalan itu memang tak pernah tersentuh aspal atau beton oleh pemerintah sebelumnya. Jarak Kapujan dengan pusat kabupaten (Arosuka) 4 jam perjalanan. Masyarakat sekitar pun hanya bisa berharap melalui doa. Karena untuk komunikasi pun sinyal tak ada.

Hal ini membuat Epyardi Asda yang baru 1 tahun menjabat mengunjungi kampung yang berada di lembah bukit itu. Batinnya bergolak. Ia harus membawa perubahan untuk nagari tersebut.

Sebagai bupati ia mempunyai kewajiban dan tanggung jawab, bagaimana masyarakatnya aman, dan bisa berkeluh kesah kepada pemimpinnya.

Buktinya. Jika ia mau, anggaran miliaran rupiah yang disediakan Negara untuk mobil dinas baru bisa ia pakai. Namun, ia tolak. Ia lebih nyaman uang itu digunakan untuk kepentingan masyarakat. Dan memakai mobil pribadinya untuk masuk kubangan.

Jelang kumandang azan Zuhur. Epyardi bersama Ketua TP PKK Kabupaten Solok, Emiko Epyardi dan anggota DPR RI Athari Gauthy Ardi sampai di Kapujan.

Masyarakat yang tadinya was-was mendengar kabar rombongan mengalami masalah di jalan. Akhirnya lega. Epyardi disambut meriah masyarakat.

“Alhamdulilah saya sampai ke Kapujan menemui masyarakat. Meski tadi mobil sempat bermasalah. Tapi intinya kedatangan saya ingin mendengar keluhan warga dan mencarikan solusi,”ucap Epyardi.

Dikatakan Epyardi, ia menjadi bupati hanya untuk pengabdian. Untuk itu ia hanya kampung halamannya dapat bangkit. Salah satu caranya ia menganut anggaran berbasis kebutuhan masyarakat.

“Jadi apa yang dibutuhkan masyarakat sampaikan langsung. Dan saya juga bawa semua kepala OPD terkait. Selain itu juga ada Athari anggota DPR RI komisi V yang bermitra dengan Kementerian PUPR. Jadi untuk jalan saya sudah kordinasikan akan kami bangun. Usulan para guru yang sekolahnya hampir roboh juga akan kami bangun,”tuturnya.

Tak hanya itu, untuk langkah awal satu unit ekskavator sudah ia datangkan atas permintaan masyarakat.

“Dan satu unit ekskavator juga sudah saya datang. Silakan gunakan sebaik-baiknya,”kata Epyardi.

Lebih lanjut disampaikannya, untuk Kecamatan Tugo Lurah, ia sudah menganggarkan Rp8 miliar untuk pembangunan.

“Silakan gunakan anggaran itu, karena itu uang dari rakyat harus dirasakan oleh rakyat. Mari kita fokus untuk membangun Kabupaten Solok ini,”ucapnya.

Kolaborasi wakil rakyat (DPR) RI dengan pemerintah tentu mempermudah percepatan untuk membangun daerah. Hal ini menjadi keuntungan bagi Kabupaten Solok.

Athari Gauthy Ardi yang berada di Komisi V DPR RI bekerja sama dengan Bupati Solok Epyardi Asda untuk menggelontorkan anggaran pusat ke Kabupaten Solok.

Seperti diketahui, Kecamatan Tigo Lurah masih kesulitan akses. Jika hanya mengharapkan anggaran Pemkab untuk perbaikan jalan, tentu bisa menyedot untuk pembangunan nagari atau kecamatan lainnya.

Komisi V DPR RI mempunyai mitra dengan Kementerian PUPR. Hal inilah yang bisa dimanfaatkan untuk mempercepat perbaikan akses jalan.

“Saat ini Kecamatan Tigo Lurah masih kesulitan akses jalan. Maka dari itu kami bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Solok untuk perbaikan jalan. Lalu program saya juga untuk Kecamatan Tigo Lurah masing-masing nagari akan diberikan 20 bantuan program bedah rumah. Sebagai putri asli Kabupaten Solok saya akan berjuang untuk kemajuan Kabupaten Solok,”ucap Athari Gauthy Ardi.

Bagi masyarakat Kapujan. Hari itu menjadi sejarah. Doa dan harapan itu akhirnya bisa ia gantungkan di pundak pemimpinnya.

Wali Nagari Rangkiang Luluih, Abu Tasar mengatakan, ia merasa terharu atas kedatangan Bupati Solok Epyardi Asda dan Athari Gauthy Ardi.

Mimpi masyarakatnya akhirnya bisa disampaikan kepada bupati. Jauh sebelum itu, warganya juga inginan bertemu dengan pemimpinnya.

“Alhamdulilah masyarakat kami bisa bertemu lansung dengan Pak bupati. Meski mobilnya beliau terperosok saat hendak ke Kapujan. Dan kami berterima kasih atas bantuan ekskavator dan jalan yang hendak dibangun, serta menampung aspirasi masyarakat kami seperti permintaan bedah rumah, irigasi dan lainnya. Terima kasih Pak bupati, dan buk Athari semoga sehat terus dan keluarga diberi kesehatan,”ucapnya.

(Dapit/Hantaran.co)

Exit mobile version