Meski Pandemi, Bank Mandiri Tetap Prima Melayani

Vice President

LAYANI NASABAH—Petugas Bank Mandiri sedang melayani nasabah. Sejak pandemi Covid-19 atau corona, pengguna transaksi elektronik atau digital Bank Mandiri meningkat signifikan.IST

PADANG, hantaran.co Bank Mandiri Area Padang berkomitmen tetap memberikan pelayanan yang prima meski dalam masa pandemi Covid-19.

Serangkaian standar protokol kesehatan diterapkan dalam operasionalnya untuk memastikan karyawan dan nasabah tetap aman selama bertransaksi.

“Pelayanan kita sesuaikan dengan kondisi pandemi” ujar Vice President Bank Mandiri Area Padang, Yorinaldi, kepada Haluan di kantornya Jl. Bagindo Aziz Chan No.12 Padang, Jumat (29/1/2021).

Menurut Yorinaldi, protokol kesehatan yang diterapkan antara lain pemeriksaan suhu tubuh nasabah dan pegawai menggunakan thermometer gun sebelum memasuki gedung kantor bank. 

Kemudian pembatasan kontak langsung antara pegawai dan nasabah, serta pengaturan antrean nasabah dengan menjaga jarak fisik.

Bank Mandiri juga memastikan seluruh teller menggunakan masker dan sarung tangan, serta menyiapkan hand sanitizer atau pembersih tangan untuk menghindari penyelenggaraan virus Corona.

“Kemudian memasang akrilik di konter teller dan meja costumer service serta melakukan penyemprotan gedung dengan cairan desinfektan secara berkala,” kata Yori. 

Terkait layanan, Yori mengimbau nasabah untuk memanfaatkan berbagai kanal elektronik atau layanan digital yang menggantikan peran kantor cabang.

Nasabah dapat memanfaatkan layanan seperti ATM/CRM dan mesin EDC. Serta melalui kanal berbasis aplikasi seperti Mandiri Online, Mandiri Internet Bisnis, Mandiri Cash Management, dan lainnya.

Melalui layanan tersebut nasabah dapat tetap memenuhi kebutuhan transaksi perbankan tanpa harus repot-repot datang ke kantor cabang.

“Hal ini juga sekaligus dapat menghindari antrean layanan di kantor cabang untuk meminimalisir risiko penyebaran Covid-19 ,” tutur Lulusan IPB tersebut.

Ditambahkannya, peralihan kebiasaan nasabah dan masyarakat ke transaksi ke digital pasti akan terjadi, namun pandemi telah memaksa perubahan itu terjadi lebih cepat. (*)

Afrianita/hantaran.co

Exit mobile version