Epyardi menyampaikan, selama ini hubungan dengan anggota DPRD berjalan baik. Namun, hanya satu atau dua orang yang ia lihat sengaja ingin mengganggu hubungan eksekutif dengan legislatif.
“Sekali lagi saya mengimbau jangan libatkan kami (eksekutif) dalam masalah internal. Itu kan masalah bapak ibuk di sana (DPRD). Jangan undang kami yang tak ada hubungan dengan kami karena masih banyak tugas kami untuk masyarakat,”kata Epyardi.
“Disampaikannya, pekerjaannya di eksekutif banyak. Sementara waktu yang disediakan sedikit. Solok salah satu daerah yang tertinggal dan miskin itu tugas saya. Jadi jangan seret saya dengan masalah internal (DPRD). Besok kalau ada masalah lagi jangan undang saya. Saya akan wanti-wanti saya akan datang sesuai undangan kalau tidak sesuai saya tidak mau,”tegas Epy.
Dijelaskan Epy, selama ini ia hanya diam diftnah. Namun, kali ini ia akan tegas menyampaikannya.
“Mulai detik ini saya tak mau diam lagi jika difitnah. Saya akan bekerja sesuai tugas saya. Selam ini saya diundang wartawan tv soal masalah di DPRD Kabupaten Solok saya tidak mau, begitu juga media lainnya. Tapi kini jika masalah ini menyeret saya, saya akan tegas,”ucapnya.
Beberapa waktu lalu ricuh di DPRD Kabupaten Solok juga terjadi, bahkan viral karena seorang oknum yang sama mengamcam melempar asbak rokok ke depan pimpinan DPRD Kabupaten Solok. Aksinya terekam jelas di kamera.
(Rel/hantaran.co)
Komentar