Pandemi Covid Pengaruhi Mitigasi Bencana Sumbar? Ini Penjelasan BPBD Sumbar

Selter

Selter merupakan salah satu bagian mitigasi bencana di Sumbar yang disiapkan bila sewaktu-waktu megatrush Mentawai terjadi. IRHAM

PADANG, hantaran.co – Pandemi Covid-19 yang ditetapkan sebagai bencana nonalam sejak Maret 2020 lalu, mau tak mau telah memecah konsentrasi dalam penanganan potensi bencana alam. Termasuk di Sumbar, yang terkenal sebagai salah satu kawasan “supermarket” bencana.

Pengaruh pandemi terhadap usaha mitigasi bencana di Sumbar, terutama dalam rangka mengurangi risiko dampak gempa bumi dan tsunami, diakui oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumbar Syahrazad Djamil. Namun, hal itu tak lantas mengurangi kesiapsiagaan personel jika bencana terjadi tiba-tiba.

“Soal berpengaruh atau tidak Covid-19 terhadap usaha-usaha mitigasi bencana kita di Sumbar, itu jelas sangat berpengaruh. Bukan di BPBD saja, di organisasi perangkat daerah (OPD) lain pun pengaruh itu dirasakan. Banyak program di 2020 yang batal, dan dialihkan anggarannya untuk penanganan Covid-19,” kata Syahrazad kepada Haluan, Minggu (4/10/2020).

Misalnya untuk 2020, sambung Syahrazad, rencana penyelenggaraan sosialisasi dan simulasi memang ditiadakan karena BPBD Sumbar juga tengah fokus dalam penanganan Covid-19. Namun, untuk 2021 nanti tetap dianggarkan dengan harapan pandemi Covid-19 sudah berlalu, sehingga warga pun aman dalam setiap sosialisasi dan simulasi yang digelar.

“Untuk tahun depan itu tetap kita anggarkan. Baik sosialisasi mau pun simulasi bencana gempa bumi dan tsunami. Semoga pandemi ini sudah berakhir nantinya. Namun untuk kejadian bencana yang perlu dilakukan segera, seperti upaya susur sungai setelah kejadian banjir bandang di Solok Selatan, itu tetap dilakukan tahun ini,” katanya lagi.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar Erman Rahman juga menyebutkan, meski pun di tengah situasi pandemi Covid-19, fokus BPBD Sumbar untuk penanganan bencana alam tidak pernah kendur. Terbukti, setiap kali bencana alam terjadi, personel BPBD bersama organisasi tanggap bencana terkait langsung turun ke lokasi.

“Seperti bencana banjir dan longsor di beberapa daerah di Sumbar. Itu kita percepat penyaluran bantuannya. Bahkan kita salurkan dengan Helikopter Chinnok bantuan dari BNPB. Seluruh daerah yang sulit terjangkau di Sumbar adalah sasarannya. Selain itu, kita juga sekalian mengantar sarana prasarana (sarpras) penanganan Covid-19 dengan heli itu,” kata Erman. (*)

Ishaq/hantaran.co

Exit mobile version