Pantai Asuhan Terdampa Pandemi, Satlantas Polres Solok Kota Berikan Bantuan

polres solok kota

Polres Solok Kota memberikan bantuan bahan pokok dan peralatan belajar ke Panti Asuhan dan Pondok Pensatren Muhammadiyah, Padang Belimbing, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Jumat (18/9).

SOLOK, hantaran.co—Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Solok Kota memberikan bantuan bahan pokok dan peralatan belajar ke Panti Asuhan dan Pondok Pensatren Muhammadiyah, Padang Belimbing, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Jumat (18/9). Kegiatan itu dilakukan dalam rangka memeriahkan hari Lalu Lintas Bhayangkara ke 65.

Kapolres Solok Kota, AKBP Ferry Irawan mengatakan, kegiatan itu sebagai wujud kepedulian kepolisian untuk membantu masyarakat di masa pandemi.

“Ini dalam rangka Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke -65, dan di masa pandemi ini semua terdampak termasuk panti asuhan ini. Kami juga mengimbau agar pihak panti tetap menerapkan protokol kesehatan, pakai masker selalu jaga jarak,”kata Ferry.

Kasatlantas Polres Solok Kota, AKP Zamri menyampaikan, sebagai bentuk perhatian Satlantas, pihaknya memberikan bahan pokok dan alat tulis untuk belajar.

“Kami serahkan bahan pokok seperti beras, telur, minyak, mie, ikan dan beberapa kebutuhan lainnya. Untuk peralatan tulis kami berikan buku dan pena,” ujarnya.

Dikatakannya, pandemi Covid-19 berdampak pada seluruh sektor termasuk pendidikan dan panti asuhan.

“Seperti diketahui, panti asuhan ini juga butuh bantuan, termasuk pesantrennya. Semoga pihak terkait juga bisa melihat ini,”tuturnya.

Pengelola Ponpes, MTsM Muhammadiyah Pandang Belimbiang Kabupaten Solok, Badillah Udin, mengatakan, dengan kedatangan Polres Solok Kota pihak merasa terbantu, terutama untuk anak panti, santri.

“Semua berdampak (pandemi Covid-19) termasuk panti dan ponpes ini. Kami juga memiliki keterbatasan. Alhamdulilah Polres Solok Kota datang membantu kami dengan memberikan bahan pokok dan alat tulis,” kata Badillah.

Ia menjelaskan, pantai dan Ponpes tersebut sudah berdiri selama sekitar 32 tahun. Bahkan kondisinya saat ini memprihatinkan.

“Untuk kondisi asrama putri dinding kayunya sudah lapuk,” ucapnya.

Namun, ia tetap berharap dengan jumlah santrinya 50 orang saat ini tetap dapat menjadi orang berguna dan bertawakal.

“Semoga mereka nantinya menjadi berguna, orang sukses dan bertawakal,” tuturnya.

(Rivo/Hantaran.co)

Exit mobile version