Pascabanjir di Batangkapas, Sejumlah Infrastruktur dan Rumah Warga Rusak Parah

Satu unit Bulldozer terlihat membersihkan material longsor di Bukit Pulai, pascabanjir yang melanda Kecamatan Batangkapas, Rabu (23/9/2020). IST

PAINAN, hantaran.co — Sedikitnya Tujuh nagari di Kecamatan Batangkapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), dilaporkan mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda pada, Rabu 23 September 2020 kemarin.

Hal tersebut dikatakan Camat Batangkapas, Wendra Rovikto kepada wartawan di lokasi, Tujuh nagari yang terdampak banjir itu adalah, Nagari IV Koto Hilie, Koto Nan Duo, Koto Nan Tigo, Sungai Nyalo, Taratak Tempatih, IV Koto Mudiek dan Tuik.

“Ya, saat ini kami bersama masyarakat dan petugas terkait lainnya masih berupaya menginverisir data masyarakat. Dari tujuh nagari itu, yang terparah adalah Nagari IV Koto Hilie,” ujarnya, Kamis (24/9/2020).

Menurutnya, di Nagari IV Koto Hilie setidaknya ada Lima unit rumah warga yang rusak parah dihantam banjir. Bahkan ada satu jembatan putus terbawa arus. Kondisi ini kata dia, membuat aktivitas warga setempat masih tergangu hingga saat ini.

“Rumah warga yang rusak itu terdapat di Kampung Induring. Kemudian juga ada Lima ekor Sapi warga yang belum ditemukan hingga kini,” ucapnya.

Sementara nagari terparah lainnya, terdapat di Nagari IV Koto Mudiek. Pada lokasi ini, akses warga belum bisa dilewati. Sebab, akses jalan tertutup material longsor dan masih dalam tahap pengerjaan.

“Itu tepatnya di ruas jalan Pasar Kuok ke Lubuk Nyiur, ada longsor yang tidak bisa dilewati kendaraan. Saat ini alat berat dari dinas PU sedang bekerja membersihkan material longsor. Sedikitnya ada Enam titik kerusakan di lokasi tersebut,” tuturnya.

Ia menyebutkan, hingga kini pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan dinas terkait lainnya untuk memberikan bantuan kepada sejumlah warga yang terdampak banjir. Bahkan, sejumlah wali nagari pun sudah melakukan upaya tanggap darurat.

“Ya, hingga hari ini upaya membersihkan material longsor masih berlangsung, wali nagari kami minta agar melaksanakan tanggap darurat di wilayah kerja masing-masing,” katanya.

Lebih jauh dijelaskan, untuk memastikan berapa jumlah kerugian dan kerusakan di daerah itu, pihaknya masih berupaya mengumpulkan data dan segera segera dilaporkan.

“Terkait peristiwa ini, Alhamdulillah kami belum menerima adanya laporan korban jiwa. Namun, kerusakan alat rumah tangga, tanaman, ternak, dan fasilitas lainnya masih kita inventarisir. Secepatnya bakal kami laporkan,” tuturnya.

Okis/hantaran.co

Exit mobile version