PADANG, hantaran.co — Setelah sebelumnya sempat tertunda, pembangunan tower jaringan telekomunikasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai rencananya akan Kembali dilanjutkan. Pada 15 Agustus mendatang ditargetkan akan tiba beberapa tower, yang pembangunannya akan diprioritaskan untuk kawasan di sekitar lingkungan sekolah.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, mengatakan, semula direncanakan akan dibangun sebanyak 124 tower akan dibangun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan PT Bakti di Kepulauan Mentawai. Direncanakan, tahun ini akan segera dipasang sebanyak 38 tower.
“Tanggal 15 Agustus ini akan tiba beberapa tower yang siap dipasang. Karena kondisi pandemi Covid-19, yang menjadi prioritas adalah kawasan di sekitar lingkungan sekolah,” ujar NA usai menghadiri Rapat Evaluasi Hasil Kunjungan ke Kepulauan Mentawai dan Pasaman Barat, bertempat di ruang VIP Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Selasa (4/8).
Ia berharap, seluruh pembangunan tower tersebut dapat segera terealisasi, sehingga seluruh daerah di Sumbar terjangkau jaringan internet. Terlebih, saat masa pandemi Covid-19, siswa-siswa sekolah diharuskan belajar secara dalam jaringan (daring). Banyak daerah yang tidak dapat melaksanakan kebijakan ini lantaran tidak terjangkau jaringan internet.
Sebelumnya diberitakan, jaringan internet berkecepatan tinggi akan segera dibangun di 122 daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia. Tahun ini, direncanakan sebanyak 124 Base Transceiver Station (BTS) akan segera dibangun di tiga daerah 3T di Sumbar.
“Berdasarkan Perpres Nomor 151 tahun 2015 ada sebanyak 122 daerah 3T di seluruh Indonesia, di mana tiga di antaranya berada di Sumbar, yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai, Solok Selatan, dan Pasaman Barat. Membangun jaringan internet sendiri merupakan salah satu cara pemerintah dalam memajukan daerah 3T melalui kebijakan keberpihakan atau affirmative policy,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, usai menghadiri kuliah umum di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Kamis (11/4).
Pembangunan jaringan internet di daerah 3T, ucapnya, tidak mwnimbang untung dan rugi. Bagi pemerintah, yang paling penting adalah bagaimana masyarakat di daerah 3T dapat menikmati layanan internet. Tujuan akhirnya, tentu saja bagaimana kesenjangan antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan, khususnya daerah 3T, dapat diperkecil.
“Prosesnya sendiri nanti akan dilakukan secara bertahap. Kendati demikian, untuk keterhubungan jaringan backbone atau jalan tol internetnya, yang berada di pusat kabupaten, ditargetkan rampung pertengahan tahun ini. Tetapi untuk sambungan ke daerah-daerah yang lebih terpencil mungkin belum seluruhnya tahun ini,” ujar Rudiantara.
Di samping membangun jaringan internet di daerah 3T, pada 2022 Kominfo juga berencana akan meluncurkan satelit internet berkecepatan tinggi. Tendernya, tutur Rudiantara, akan digelar dalam waktu dekat.
Namun untuk saat ini, demi mendukung internet berkecepatan tinggi pihaknya akan menyewa satelit milik negara lain yang karakteristiknya mirip dengan satelit yang akan diluncurkan pada 2022 nanti.
“Jadi, kita tidak perlu menunggu hingga 2022 untuk mendapatkan layanan internet berkecepatan tinggi. Perlu diketahui, satelit yang akan diluncurkan ini berbeda dari satelit-satelit komunikasi yang dipakai Telkom atau Indosar. Satelit ini adalah teknologi terbaru yang mampu menghasilkan akses internet berkecepatan tinggi,” ujarnya.
Hamdani Syafri/hantaran.co
Komentar