Pembelajaran Langsung Era Digital Adaptasi Kebiasaan Baru

 Novriyanti Achyar

Program Pascasarjana  (PPs) Doktor Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 

2020

“Sekolah mengajarkan dengan tiga cara; apa yang diajarkan,

bagaimana diajarkan, dan jenis tempat mengajarkan”

Lawrence Downey

Pada dasarnya pembelajaran merupakan tahapan perubahan perilaku baik bagi pendidik maupun peserta didik yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif dan psikomotor seperti halnya dengan pembelajaran di perguruan tinggi menuntut lebih bagi para pendidik yaitu dosen untuk lebih aktif dan inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran baik dikelas maupun di laboratorium. Fungsi dari pendidikan tinggi adalah mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Komponen Dosen berdasarkan Peraturan Pemerintah No.37 tahun 2009 dalam pasal 1 ayat 1  dan Permendikbud RI No 49 tahun 2014 menyatakan bahwa, ”Dosen adalah pendidik profesional dan keilmuan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”.

Menurut analisis penulis terhadap Peraturan Pemerintah No.37 tahun 2009  dan Permendikbud RI No 49 tahun 2014  di atas sudah jelas dikatakan bahwa dosen pendidik profesional wajib melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, harus memiliki kompetensi yang lebih dari peserta didik sesuai dengan fungsi, peran, dan tugasnya sebagai dosen. Seorang dosen dituntut untuk dapat mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan bidangnya masing-masing. Oleh karena itu, kualitas tenaga pengajar di perguruan tinggi sangat penting menjadi perhatian. Terutama berkaitan dengan kompetensi yang harus dikuasai dan dimiliki oleh seorang dosen agar perguruan tinggi mampu berkompetisi di kancah global, di antaranya adalah keprofesionalan dalam hal pengelolaan perguruan tinggi untuk menjalankan tri dharma perguruan tinggi.

Sekolah dalam hal ini perguruan tinggi mengajarkan dengan tiga cara, apa yang diajarkan, bagaimana diajarkan, dan jenis tempat mengajarkan. Apa yang diajarkan disini berkaitan dengan materi yang diberikan seperti materi yang menggunakan praktikum, bagaimana diajarkan sudah tentu berkaitan dengan strategi dan metode yang digunakan dalam pembelajaran, sarana dan prasarana yang digunakan serta dimana tempat mengajarkan. Berkaitan dengan hal tersebut dan dikarenakan dengan situasi dan kondisi yang terjadi pada saat ini proses pembelajaran yang menggunakan metode praktikum mengalami hambatan maka dari permasalahan kondisi tersebut penulis mencoba memberikan solusi metode mengajar dengan  model pembelajaran langsung (direct instruction)  secara daring dalam rangka pengembangan model peningkatan kompetensi dosen  yang diberikan melalui pelatihan profesionalitas berbasis pembelajaran langsung berkaitan dengan  komunikasi, interaksi dan teknologi melalui digital dengan mengikuti syntax atau langkah-langkah pembelajaran langsung yang telah dimodifikasi dan dikembangkan menjadi MPKD-DI dalam bentuk e-book.

Pengembangan MPKD-DI yang dikembangkan ini memiliki nilai novelty yang disesuaikan dengan kondisi pembelajaran pada saat ini, adaptasi kebiasaan baru juga merupakan sebagai : 1) peningkatan kompetensi pendidik yang dilakukan dengan memberikan pembinaan tenaga pengajar melalui pelatihan menggunakan buku produk model yang telah dijadikan e-book  sebagai adaptasi kebiasaan baru. 2) pada buku perangkat MPKD-DI yang merupakan buku pedoman pembelajaran praktikum dilengkapi prosedur tindakan dan format evaluasi. Selain itu perangkat ini sesuai dengan judul artikel yaitu Pembelajaran Langsung Era Digital Adaptasi Kebiasaan Baru , sebagai inovasi yang memiliki novelty, perangkat buku pedoman praktikum ini penulis jadikan buku perangkat digital (e-book), 3) peningkatan kompetensi pendidik adaptasi kebiaasaan baru seorang dosen harus dapat menguasai teknologi yang merupakan bagian dari kompetensi pedagogik, seperti membuat video yang menarik dan menyenangkan dalam pengajaran praktikum, mengikuti kaidah-kaidah pembuatan video serta dapat ditampilkan pada saat pembelajaran menggunakan zoom dengan mengikuti sintaks pembelajaran langsung dan proses pembelajaran ini terpusat pada pendidik disebut dengan sebutan Teacher Center Learning (TCL). Dosen harus berkompeten dalam memfaatkan dan menggunakan  teknologi, selanjutnya dosen dapat mengunggah video praktikum  tersebut kepada peserta yang mengikuti pembelajaran dengan zoom melalui WhatsApp. Manfaat video ini dapat dilihat berulang-ulang dan dipraktikkan sebagai latihan mempermahir keterampilan dalam praktikum mandiri.

Keunggulan MPKD-DI ini yang merupakan inovasi dalam peningkatan kompetensi pendidik dapat digunakan secara formal di sekolah-sekolah dan di pendidikan tinggi kesehatan karena model ini berbasis pembelajaran langsung. Langkah-langkah (sintaks) untuk pembinaan tenaga pengajar yaitu guru dan dosen harus mengetahui dan menguasai model pembelajaran langsung (direct instruction). Sebagai  salah satu langkah efektif agar peserta didik mudah mempelajari sebuah materi adalah dengan mengajari teori dan praktik, dalam hal ini model pembelajaran langsung atau direct instruction akan mengakomodasinya. Secara informal dapat juga digunakan di balai latihan dan pengembangan tenaga-tenaga kesehatan baik di instansi pemerintah maupun instansi swasta yang memberikan pelatihan-pelatihan yang berisikan pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Model pembelajaran langsung adalah strategi untuk melatih peserta pelatihan yaitu dosen sebagai pendidik agar mengikuti pembelajaran yang diberikan sesuai dengan pengetahuan deklaratif dan proseduralyang sistematis dan nantinya dapat di implementasikan kepada peserta didik. Pembelajaran bisa dilaksanakan secara perlahan dan berjenjang. Pembelajaran langsung atau direct instruction juga mengharuskan peserta untuk bisa memahami konsep secara utuh sehingga bisa timbul transformasi sikap dan akhirnya mampu melakukan penalaran deduktif untuk mengatasi masalah di kehidupan sehari-hari.

Artikel ini ditulis berdasarkan tulisan disertasi untuk menyeslesaikan pendidikan S-3 pada Prodi Ilmu Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang, dengan tim promotor Prof.Dr.Rusdinal, M.Pd, Prof. Nurhizrah Gistituati, M.Ed.Ed.D, Dr.Khairuddin, M.Kes,AIFO, dengan tim penguji Prof. Dr.Z.Mawardi Effendi, M.Pd, Prof.Dr. Sayuti Syahara, M.S, AIFO, Prof.Dr.Ahmad Suriansyah, M.Pd, Ph.D.

Exit mobile version