Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Solok 2022 Naik 4,31 Persen, Bupati: Tekan Angka Kemiskinan

SOLOK, hantaran.co—Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok kembali meningkat pada tahun 2022. Di bawah komando Bupati Solok Epyardi Asda, dengan Solok Super Team (SST) nya melakukan penetrasi sejumlah program, dan terbukti pertumbuhan ekonomi naik menjadi 4,31 persen angka meningkat dibandingkan 2021 yang hanya 3,32 persen.

Jika dibandingkan tahun 2020 pertumbuhan ekonomi jauh merosot yakni 1,12 persen. Data kenaikan ini dirilis resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) 2023. Dan kenaikan angka di Kabupaten Solok tersebut berbeda tipis dengan pertumbuhan ekonomi Sumbar yang naik menjadi 4,36.

Perlu diketahui, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) salah satu indikator penting untuk mengetahui suatu kondisi ekonomi suatu daerah.

Dalam penjelasan BPS Kabupaten Solok, Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Solok pada tahun 2021 adalah Rp14.178,06 miliar dan pada tahun 2022 menjadi Rp15.781,14 miliar.

Sedangkan Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha pada tahun 2021 adalah Rp10.116,58 miliar dan pada tahun 2022 menjadi Rp10.553,07 miliar.

Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 pada tahun 2022 yang tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yaitu 10,26. Sedangkan yang terendah adalah Lapangan Usaha Industri Pengolahan, yaitu 0,79.

Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Jenis Pengeluaran di Kabupaten Solok pada tahun 2021 adalah Rp14.178,06 miliar dan pada tahun 2022 menjadi Rp15.781,14 miliar.

Sedangkan Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Jenis Pengeluaran pada tahun 2021 adalah 10.116,58 dan pada tahun 2022 menjadi 10.553,07.

Sektor pertanian,kehutanan dan perikanan yang menjadi fokus program Epyardi Asda terlihat mendominasi pertumbuhan.

Dari laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010 menurut lapangan usaha di Kabupaten Solok (persen), pada 2017 sektor pertanian kehutanan dan perikanan hanya 2,58 persen pada 2022 meningkat menjadi 3,37 persen.

Selain itu di sektor penyedia akomodasi makan dan minum ikut melonjak dari 2018 hanya 8,77 pada 2022 menjadi 10,26 persen. Pada sektor pendidikan dan kesehatan ikut naik.

Di sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib juga bergerak. Dari 730,20 di tahun 2018 menjadi 1,054,08 di tahun 2022.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha di Kabupaten Solok(miliar rupiah), pada 2018 di sektor pertanian hanya 4 591,98. Sementara  pada 2022 menjadi 5 257,08

Selain itu angka kemiskinan jauh menurun. Dari garis kemiskinan, jumlah, dan persentase penduduk miskin di Kabupaten Solok, tahun 2014 mencapai 9,53 persen, (2015) 10 persen, dan pada 2022 menjadi 7,12 persen. Angka ini paling rendah dibanding 8 tahun terakhir.

Tak hanya itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga meningkat. Tahun 2018 tercatat 68,60 persen, tahun 2022 menjadi 70,02 persen. Begitu juga dengan Angka Harapan Hidup (AHH) di Kabupaten Solok.

Pada tahun 2018 hanya 67,95 persen, pada 2022 menjadi 69,19 persen. Hal ini menunjukan gerakan positif dari Kabupaten Solok untuk bergerak maju dari berbagai lini.

Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Solok mulai meningkat, ia akan tetap berupaya terus agar pertumbuhan itu juga berdampak pada angka kemiskinan.

“Meski angka pertumbuhan ekonomi kita naik, kami akan genjot terus untuk angka kemiskinan. Data dari BPS menunjukan ada 7 persen kemiskinan, meski itu terus turun dari tahun sebelumnya. Tapi ini kan sifatnya survei, tapi data sementara kami yang dilakukan oleh Pemkab by name by address itu sekitar 4 persen. Meski begitu ini jadi acuan dan cambuk bagi kami untuk terus berupaya bagaimana Solok ini bangkit dari segala lini,”tuturnya.

Bahkan mantan anggota DPR RI itu sudah mengimbau wali nagari se-Kabupaten Solok untuk aktif berpartisipasi dalam memberikan data nyata (real) masyarakat miskin.

Bahkan kata Epyardi, untuk zakat pribadinya yang biasanya diberikan ke sejumlah tempat,kini ia akan memberikan khusus kepada masyarakat miskin yang didata oleh Pemkab by nama by address tersebut.

“Saya pribadi dan keluarga setiap tahunnya bagikan zakat, tapi untuk kali ini saya berikan untuk masyarakat miskin yang sudah terdata oleh Pemkab by name by address itu. Dan ada upaya lainnya agar angka kemiskinan ini terus menurun salah satunya kami nanti kerja sama dengan Baznas untuk lebih memfokuskan kepada masyarakat miskin,”ucapnya.

Sebelumnya Epyardi juga diketahui sering membagikan gaji kepada masyarakat khususnya anak yatim saat kunjungan ke nagari-nagari.

(Dafit/Hantaran.co)

Exit mobile version