Polda Sumbar Imbau Masyarakat Waspada Uang Palsu Jelang Pilkada

Polda

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Satake Bayu Setianto. IST

PADANG, hantaran.co – Polda Sumbar mengingatkan kepada seluruh masyarakat khususnya di Sumbar untuk waspada akan beredarnya uang palsu (Upal) pada momen menjelang Pilkada Serentak 2020. Perputaran uang selama Pilkada disinyalir akan dimanfaatkan oknum tertentu untuk melancarkan aksinya.

“Masyarakat diimbau berhati-hati terkait peredaran uang palsu, karena dikhawatirkan akan beredar apalagi menjelang Pilkada ini,” kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Satake Bayu Setianto, melalui keterangan tertulis diterima hantaran.co Rabu (30/9/2020), malam.

Kombes Pol Satake mengatakan, peredaran uang palsu (upal) jelang Pilkada diduga akan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksinya dengan memanfaatkan momen tersebut.

“Untuk itu diharapkan masyarakat dapat kenali dan teliti dengan uang kertas yakni dengan 3D, dengan Dilihat, Diraba dan Diterawang,” sebutnya.

Satake juga mengimbau kepada masyarakat, untuk ikut berperan aktif dan apabila menemukan hal tersebut untuk segera memberitahukannya kepada petugas kepolisian setempat. 

Tidak hanya itu, Kombes Pol Satake juga mengajak masyarakat agar senantiasa bijak dalam bermedia sosial dengan menghindari penyebaran berita bohong dan penyebaran informasi yang tidak jelas kebenarannya, terutama di masa Pilkada Serentak 2020.

Dikatakannya, saat ini pihaknya juga tengah melakukan patroli cyber pada media sosial untuk mengantisipasi dan menangkal berita hoaks, ujaran kebencian dan sara yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan Kamtibmas.

“Hingga saat ini kami terus melakukan patroli cyber untuk memantau aktivitas media sosial, kami akan memproses hukum pelaku penyebaran hoaks ketika memenuhi unsur dan cukup bukti,” terangnya.

Kombes Pol Satake Bayu mengajak semua lapisan masyarakat untuk selalu bijak dalam bermedia sosial dengan menyaring informasi yang diterima, apakah benar atau bohong dan yang terpenting tidak ikut menyebarkannya.

“Kami tetap akan mengajak masyarakat untuk ikut secara bersama-sama menepis berita bohong (hoaks) dan bijak bermedia sosial. Para pengguna media sosial, harus bisa menyaring setiap informasi sebelum membagikannya, budaya literasi sangat diperlukan untuk mengantisipasi  tersebarnya informasi yang tidak benar,” katanya.

Selain itu, Kabid Humas juga berharap agar media berperan dalam mengedukasi dan ikut mengajak masyarakat dalam bijak bermedia sosial terutama pada masa Pilkada serentak 2020. “Mari kita sama-sama untuk menciptakan Pilkada Serentak 2020 ini Pilkada yang aman, damai, dan sejuk,” tuturnya.

Tio Furqan/hantaran.co

Exit mobile version