Potensi Wisata Puncak Pinang Awan Solsel, Menunggu Sentuhan Investor

wisata

Objek wisata Puncak Pinang Awan Solok Selatan (Solsel)

Solsel, Hantaran.co– Objek wisata Puncak Pinang Awan Solok Selatan (Solsel) salah satu destinasi alam diketinggian sekitar 950 meter di atas permukaan laut (MDPL) yang menunggu investor dalam membenahi objek tersebut yang terintegrasi dengan air panas alami yang berasal dari perut bumi.

Pengamat Pariwisata Sumbar, Nofrins Napilus ketika dihubungi Harianhaluan.com, Jumat (18/9/2020) mengatakan daya tarik pesona alam di Puncak Pinang Awan tidak kalah dengan objek wisata Cipanas di Garut apabila dikembangkan secara maksimal.

“Secara geografis kondisi alamnya hampir sama yang juga memiliki sumber air panas alami,” katanya.

Di Cipanas, kata Nofrins saat ini sangat berkembang dan ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan, puluhan penginapan, homestay, Hotel sampai Santika pun juga sudah ada disana.

Semuanya, menggunakan air panas alami untuk mandi dan Kolam-kolamnya.

“Menurut masyarakat sekitar, sumber airnya berasal dari sumur yang di bor karena sumur-sumur dangkal semua disitu seperti ngebor air sumur biasa,” katanya.

Menurut Nofrins, hal itu yang menjadi daya tarik utama di Cipanas sehingga ada puluhan penginapan hingga hotel bintang empat dan Hotel Syariah berinvestasi.

“Sekarang Cipanas sudah berkembang jadi Kota Kecil tersendiri dengan hotel-hotel yang lengkap untuk acara rapat-rapat kerja, seminar dan lainnya,” katanya.

Dalam hari kerja, sebelum pandemi Covid-19, imbuhnya rata-rata hanya terisi sekitar tiga puluh persen, tapi di akhir pekan rata-rata penginapan terisi hingga 80-90 persen.

“Belum lagi rumah makan, sentra oleh-oleh dan kerajinan lainnya. Ga kebayang berapa miliar uang per-bulan sebagai pemasukkan dari wisatawan ke rakyat dan PAD,” katanya.

Dia mengatakan, konsep dasar pengembangan Cipanas bisa dicontoh untuk di Puncak Pinang Awan Solsel.

“Semoga ada yang berani memulai mengembangkan dan membangun wisata seperti di Cipanas di Solsel. Dimana air panas di Pauh Duo Nan Batigo itu cuman dialirin ke rumah-rumah dan terbuang begitu saja tanpa mendapatkan efek ekonomi positif utk masyarakat lokal,” bebernya.

Terpisah, pengelola salah satu objek wisata di Puncak Pinang Awan, Slamet mengatakan pihaknya memang sudah pernah diskusi dengan masyarakat sekitar untuk menjadikan semua kawasan disekitar lokasi untuk pengembangan wisata. Sebab, lokasi tersebut masih dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan perkebunan.

“Namun, untuk membangun penginapan dan lainnya yang terkoneksi dengan pemandian air panas tentunya butuh investor,” ujarnya.

Ketua DPRD Solsel, Zigo Rolanda mengatakan dalam pengembangan suatu objek wisata perlu kajian secara menyeluruh, baik kajian aspek ekonomi dan kajian sumber daya manusia (SDM).

“Konsep yang perlu ditekankan. Sebab target pengunjung bukan saja wisatawan lokal namun juga wisatawan luar. Solsel itu sangat cocok dengan Agro wisata dan ekowisata,” bebernya.

Selain itu, juga perlunya peningkatan kualitas pendidikan dan edukasi terhadap masyarakat sekitar objek wisata yang bakal dikembangkan. “Wisata itu tidak bisa dipisahkan dengan yang namanya pelayanan sehingga perlu edukasi dalam menyambut wisatawan luar,” katanya.

Pihaknya sepakat jika ada investor yang ingin berinvestasi di sektor wisata di Puncak Pinang Awan. Pasalnya, jika dikelola oleh Pemkab Solsel, pihaknya meyakini belum siap akan itu. “Sebelum itu perlu penekanan konsep suatu objek wisata. Pelru peningkatan SDM, akses dan kajian ekonomis lainnya,” jelasnya.

Plt Bupati Solsel Abdul Rahman menjuluki Solsel sebagai daerah ‘emas hijau’ yang belum tergarap maksimal disektor pariwisata.

“Solsel memiliki alam yang indah. Jika dikelola maksimal maka semua jalur ekonomi akan bergerak,” katanya.

Abdul Rahman menilai, jika dibandingkan daerah lain, potensi alam Solsel tidak kalah, apalagi Solsel juga memiliki budaya yang khas. Sebut saja, kawasan budaya Saribu Rumah Gadang, puncak Kerinci, puncak Pinang Awan, Goa Batu Kapal, Camintoran dan wahana air terjun serta potensi air panas alami.

“Solsel cocok sekali dengan wisata alam agrowisata dan ekowisata. Kesemuanya, bila dipoles dan akses jalan dibenahi maka akan menjadi sumber peningkatan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan,” katanya.

(Jefli/Hantaran.co)

Exit mobile version