SAFARUDDIN-RIZKI KURNIAWAN, Ajak Seayun Selangkah Membangun Limapuluh Kota

Limapuluh Kota

Lima hari setelah dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota, berbagai agenda telah dilakoni pasangan Safaruddin - Rizki Kurniawan. Mulai dari bersilaturahmi hingga menghadiri agenda resmi. Waktu berjalan kian cepat, setumpuk pekerjaan menuntut penyelesaian. IST

LIMAPULUH KOTA, hantaran.co — Lima hari setelah dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, berbagai agenda telah dilakoni pasangan Safaruddin – Rizki Kurniawan. Mulai dari bersilaturahmi hingga menghadiri agenda resmi. Waktu berjalan kian cepat, setumpuk pekerjaan menuntut penyelesaian.

Dalam rapat koordinasi bersama jajaran Pemkab Limapuluh Kota, Selasa (2/3/2021) Bupati Safaruddin dan Wabup Rizki Kurniawan pun menekankan target kinerja yang hendak dicapai, serta langkah-langkah pembangunan yang akan dilakukan ke depan, yang bermuara pada topik penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD).

“Pada intinya, OPD harus mampu menyerap dan menerjemahkan visi misi yang telah disampaikan sebelumnya. Dalam beberapa bulan ke depan kita akan gelar rapat rutin, terutama sekali untuk merealisasikan kinerja pada 100 hari pertama,” kata Bupati yang dilantik 26 Februari lalu itu.

Datuak Safar—sapaannya—menekankan, bahwa rapat internal bersama organisasi perangkat daerah (OPD) diperlukan untuk melihat sejauh mana setiap OPD bisa mendeteksi kondisi pekerjaan masing-masing, serta sejauh mana kinerja telah berhasil dicapai. Setelah menangkap semua itu, visi dan misi yang dimilikinya akan dapat lebih disempurnakan.

“Dari sana, kita bisa menggambarkan kondisi daerah dan sebagai acuan dalam menyusun dan menyempurnakan visi-misi kami untuk pembangunan Kabupaten Limapuluh Kota,” katanya lagi.

Visi yang diusung, sambungnya, adalah mewujudkan Lima Puluh Kota yang Madani, Beradat dan Berbudaya, dalam kerangka Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Visi tersebut kemudian diartikulasikan pada beberapa poin, mulai dari meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbudaya dan berdaya saing berlandaskan keimanan, mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi lintas sektoral yang memiliki keunggulan pada tingkat lokal dan regional.

Selanjutnya, mendorong potensi nagari sebagai poros pembangunan daerah, meningkatkan kualitas layanan publik melalui reformasi birokrasi seutuhnya, meningkatkan pembangunan infrastruktur secara terpadu yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Fokus Pembangunan

Untuk menentukan arahan pembangunan Limapuluh Kota setiap tahunnya, Safaruddin menilai perlu ditetapkan fokus utama yang akan didahulukan pelaksanaannya. Antara lain, penyelesaian fondasi dasar Pembangunan Ibu Kota Kabupaten (IKK) Sarilamak, pengembalian fungsi kawasan yang berkelanjutan sesuai dengan aturan yang berlaku, serta peningkatan peran limbago adat dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

“Kita juga ingin membangun kawasan-kawasan pinggiran dan strategis dalam rangka pemerataan pembangunan. Peningkatan jumlah pintu gerbang masuk dan keluar baik antar daerah maupun antar provinsi, hingga peningkatan kuantitas dan kualitas jalan sebagai urat nadi kehidupan, juga harus kita utamakan,” ucap Safaruddin lagi.

Tak ketinggalan, katanya, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana lembaga pendidikan, pengembangan daerah tujuan wisata utama dan wisata pendukung, menciptakan peluang-peluang usaha baru di sektor pertanian, peternakan, dan pariwisata; serta pemanfaatan lahan terlantar agar menjadi lahan produktif.

Strategi Pembangunan

Ada pun terkait strategi yang akan ditempuh untuk merealisasikan misi-misi yang ditetapkan tersebut, Safaruddin bersama Rizki Kurniawan mengaku akan berusaha meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber pembiayaan pembangunan, memindahkan objek-objek vital Pemkab Limapuluh Kota dari Kota Payakumbuh ke IKK Sarilamak.

Kemudian, penataan produk-produk hukum daerah yang memayungi percepatan pembangunan daerah, menjalin komunikasi yang intensif antar pemerintahan baik ke atas dan ke bawah untuk meningkatkan sumber-sumber keuangan untuk pembangunan.

“Selanjutnya, kita lakukan penataan birokrasi yang efisien dan efektif sehingga tidak membebani keuangan daerah. Juga mengoptimalisasi teknologi komunikasi dan informasi dalam mendukung pelaksanaan program pembangunan, serta mendorong investasi dalam pengolahan produk pascapanen sehingga harga-harga komoditas inti daerah menjadi lebih bernilai,” kata Safaruddin lagi.

Safaruddin juga mengaku ingin meningkatkan kemitraan antara petani dan pengusaha dalam kerja sama yang saling menguntungkan. Selain itu, peningkatan kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi dalam penciptaan teknologi tepat guna di sektor pertanian dan peternakan, juga perlu dikebut.

Termasuk, peningkatan peran serta niniak mamak dan tokoh masyarakat dalam penyelesaian masalah sako pusako, sangsako, dan pemanfaatan tanah ulayat. Pihaknya juga mendorong limbago adat nagari untuk menyusun tambo adat masing-masing, serta meningkatkan layanan pendidikan di seluruh wilayah, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

“Dalam bekerja, kita harus solid dan padu. Seayun dan selangkah. Jangan ada beda pendapat antara atasan, antara bidang dan bagian. Buatlah suatu kekompakan sistem kerja sama yang bagus. Jangan membawa masalah pribadi dalam lingkungan pekerjaan. Intinya, bekerjalah dengan profesional,” katanya menutup. (*)

Dadang/Ishaq/hantaran.co

Exit mobile version