Sumbar Waspada Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

Gelombang

Gelombang. Ilustrasi

PADANG, hantaran.co Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan di Sumbar masih akan berlangsung hingga Februari dan Maret 2021. Sementara pada Kamis (7/1/2021) atau hari ini, berpotensi terjadi gelombang setinggi lebih dari 4 meter dengan kecepatan angin lebih dari 27 knots di wilayah pesisir pantai.

Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau, Sakimin, mengatakan, ancaman cuaca ekstrem tersebut berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dari siang hingga malam hari. Hujan tersebut juga diprediksi akan disertai angin kencang dan petir. Sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan, teruma yang berada di daerah rawan banjir.

“Prakiraan cuaca Sumbar pada Kamis (7/1/2021) adalah, suhu udara diperkirakan 16-30 derajat Celcius. Sementara kelembaban udara sekitar 65-98 persen. Sedangkan, kecepatan angin dari barat daya-barat laut berkisar 5-18 km per jam,” katanya.

Kemudian pada pagi hari, cuaca diprediksi cerah berawan dan berpotensi hujan ringan di wilayah Tanah Datar, Solok Selatan, dan Padang Panjang. Potensi hujan sedang hingga lebat terjadi di wilayah Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai.

Sementara itu pada siang hingga sore, sambung Sakimin, cuaca diprediksi cerah berawan dan berpotensi hujan ringan di wilayah Kepulauan Mentawai, Pasaman, Pasaman Barat, Agam, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, dan Pariaman. Potensi hujan sedang hingga lebat terjadi di wilayah Solok Selatan dan Pesisir Selatan.

“Untuk malam hari hingga dini harinya, cuaca diperkirakan berawan. Berpotensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Kepulauan Mentawai, Pasaman dan Limapuluh Kota,” tutur Sakimin lagi.

Sementara itu, BMKG maritim Teluk Bayur sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang setinggi lebih dari 4 meter dengan kecepatan angin lebih dari 27 knots di kawasan pesisir pantai Sumbar, yang berlaku mulai Rabu (6/1/2021) hingga Kamis (7/1/2021).

Mengutip laman BMKG, potensi gelombang dengan ketinggian 0.10 hingga 2.00 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan pesisir Sumatera Barat – timur Kepulauan Mentawai. Selain itu perlu juga mewaspadai potensi gelombang dengan ketinggian 1.00 hingga 3.25 meter yang berpeluang terjadi di wilayah pesisir Bengkulu – timur Pulau Enggano.

Kemudian, BMKG meminta untuk mewaspadai potensi gelombang dengan ketinggian 0.75 hingga 2.50 meter di wilayah Perairan Barat Mentawai, dan Samudra Hindia Barat Mentawai-Bengkulu. “Waspadai ketinggian 0.75 – 3.00 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan utara Pulau Siberut dan perairan barat Kepulauan Mentawai – Pulau Enggano,” imbau BMKG dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu untuk prakiraan pasang surut di kawasan Teluk Bayur, sejak Rabu (6/1) pukul 19.00 WIB hingga Kamis (7/1) pukul 07.00 WIB, masyarakat diminta terus waspada dengan potensi pasang berketinggian hingga 1.0 meter WIB. Diprediksi, juga terjadi surut dengan ketinggian 0.3 meter.

“Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran adalah untuk perahu nelayan, agar mewaspadai ketinggian gelombang lebih dari 1.26 meter dan kecepatan angin lebih dari 15 knots,” kata BMKG lagi.

Untuk kapal tongkang waspadai ketinggian gelombang lebih dari 1.50 meter dengan kecepatan angin lebih dari 15 knots. Sementara untuk kapal ferry waspadai ketinggian gelombang lebih dari 2.50 meter dengan kecepatan angin lebih dari 21 knots. Terakhir apal ukuran besar (kargo/pesiar) waspadai ketinggian gelombang lebih dari 4.00 meter dengan kecepatan angin lebih dari 27 knots. (*)

Yesi/hantaran.co

Exit mobile version