Tampil Berpakaian Adat, Bupati Solok Terima Penghargaan dari Kemenkes

bupati solok penghargaan kemenkes

Bupati Solok Epyardi Asda saat menerima penghargaan dari Kemenkes di Lombok

SOLOK, hantaran.co—Bupati Solok Epyardi Asda Dt Sutan Majo Lelo menerima penghargaan Bebas Frambusia Tingkat Nasional dari Kementerian Kesehatan pada acara Peringatan Hari Malaria se-Dunia di Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada Selasa (31/5/2022).

Epyardi Asda yang didampingi Ketua TP-PKK Emiko Epyardi dan Kelapa Dinas Kesehatan Zulhendri tampil dengan bangga memakai baju khas minang.

Sebagai putra asli Singkarak, Epyardi merasa bangga Kabupaten Solok berhasil mendapat penghargaan tingkat nasional.

“Ini suatu kebanggaan dan awal bagi kami di Kabupaten Solok untuk membawa kabupaten ini seperti mambangkik batang tarandam. Diterimanya pengharagaan ini sebagai pelecut bagi kami untuk terus berupa memberikan yang terbaik untuk masyarakat terutama di bidang kesehatan,”ucapnya.

Epyardi juga mengimbau kepada dinas terkait untuk terus memberikan inovasi terbaru dalam melayani masyarakat.

“Saya tekannya, dinas harus membuat terobosan dalam melayani masyarakat. Layanan itu seperti di bidang kesehatan. Karena jika masyarakatnya sehat tentu semua berjalan baik,”tuturnya.

Penghargaan Frambusia itu diserahkan oleh Menteri Kesehatan yang diwakili oleh Dirjen P2P Dr. Maxi Rein Rondonuwu kepada Bupati Solok Epyardi Asda.

Dr. Maxi menyampaikan bahwa sertifikasi bebas Frambusia merupakan salah satu persyaratan untuk Indonesia sebagai negara bebas Frambusia.

“Sertifikat Bebas Frambusia merupakan salah satu persyaratan Indonesia untuk dapat diusulkan ke WHO sebagai negara Bebas Frambusia, dan saya ucapkan selamat kepada kabupaten/kota yang telah mendapatkan penghargaan ini,” tuturnya.

Dr. Maxi turut menjelaskan untuk mendapatkan penghargaan ini, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh Kabupaten/Kota yaitu telah membuktikan bahwa tidak ada lagi kasus Frambusia yang baru berdasarkan survei,  berkinerja baik serta mendapatkan rekomendasi dari Pemerintah Provinsi selama sertifikasi dan asesmen dari tim sertifikasi pusat.

Frambusia merupakan suatu infeksi bakteri jangka panjang (kronis) yang paling sering mengenai kulit, tulang dan sendi, Penyakit ini dapat menyerang pasien di segala usia yang disebabkan oleh subspecies Treponema pallidum, yakni bakteri yang menyebabkan sifilis. Namun, penyakit ini hampir selalu ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi.

Acara tersebut dihadiri oleh, Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M. Pd, serta Bupati/Walikota yang ikut menerima Penghargaan Bebas Frambusia.

(Dafit/Hantaran.co)

 

Exit mobile version