(TANYA JAWAB) Setelah Ini, Apa Lagi Faldo Maldini?

Faldo Maldini. IST

Laporan Juli Ishaq

Usia tak melulu ukuran taji. Bagi Faldo Maldini, di usia yang terbilang muda, 30 tahun, ia telah merasai dan mulai marasai di kubangan politik. Keputusannya pulang ke Ranah Minang, dan hendak menawarkan diri jadi pesuruh warga Sumbar, berakhir dengan belum satu pun partai pemilik kursi di DPRD Sumbar yang melirik. Pilihan maju dari jalur perseorangan pun tak pernah ia usahakan.

Jas hujan PSI yang dikenakan, jelas membuat Faldo Maldini cukup kuyup dihujani kritik. Tapi jangan salah, tak sedikit pula warga Sumbar yang menerimanya sebagai anak muda tempat menggantungkan hajat. Lantas, setelah gagal maju di Pilkada tahun ini, Faldo Maldini mau apa lagi. Berikut petikan wawancara Rang Mudo Pesisir Selatan itu dengan wartawan Haluan/Hantaran.co Juli Ishaq Putra, Rabu (9/9/2020).

hantaran.co : Berapa jumlah titik kunjungan Faldo Maldini selama pulang ke Sumbar untuk menawarkan diri jadi pekerja bagi warga, dan kesimpulan apa yang Faldo tarik tentang kondisi sosial-politik di Ranah Minang hari ini?

Faldo Maldini : Ada sekitar 2.500-an titik yang saya kunjungi. Kesimpulan saya, persoalan utama di Sumbar adalah, ada penyumbatan serius dalam ruang dialog antara elit dan masyarakat. Langkah berani untuk mendobrak kultur politik ini sangat dibutuhkan. Bahkan, ya, kita harus siap kehilangan dukungan. Ini soal budaya politik, yang menurut saya, membuat percepatan pembangunan di Sumbar berjalan lamban.

hantaran.co : Api semangat apa yang sebenarnya hendak Faldo nyalakan dalam setiap kerja politik yang dilakukan dari awal hingga hari ini?

Faldo Maldini : Untuk ini saya sudah sering menjelaskan dalam berbagai kesempatan. Awalnya, mungkin karena kekesalan saya dengan politisi. Saat saya jadi pengusaha, dan saya mau membuka lapangan kerja saja, langkah saya banyak dihambat oleh oknum-oknum. Kalau kepemimpinan tidak mengerti dengan pembangan entrepreneurship dan ekonomi jangka panjang, ya pasti pembukaan lapangan kerja tidak mungkin tercapai. Sementara, kultur politik yang berkembang, penuh transaksi-transaksi politik yang membebani para pembuka lapangan kerja. Jadi, ini tentang menyediakan masa depan bagi warga negara, khususnya warga Sumatra Barat.

hantaran.co : Sebanyak-banyak orang Sumbar yang sayang, tak sedikit pula yang sinis saat memandang. Apa pesan Faldo untuk keduanya?

Faldo Maldini : Cinta dan benci itu datangnya dari Allah SWT, dan Allah SWT juga lah yang maha membolakbalikkan hati. Rasulullah SAW saja, manusia yang dimuliakan, masih banyak yang sinis dan benci. Lalu, apa artinya saya ini. Dan seorang pemimpin, tugasnya bukan menyenangkan semua orang. Melainkan, menentukan arah dan rencana pembangunan masyarakat dalam jangka waktu lebih panjang.

hantaran.co : Jika Faldo berkeinginan untuk mengubah Sumbar, maka sebagian warga Sumbar berharap agar Faldo sedikit mundur untuk kemudian maju belasan langkah ke depan. Salah satunya, mungkin, dengan “menukar baju”. Tanggapan Faldo?

Faldo Maldini : Justru saya melihat masyarakat Sumbar sangat rasional, kok. Kalau orang komit dan benar-benar punya pikiran, pasti akan mendapatkan dukungan. Tinggal memang butuh waktu untuk menunjukkan itu semua. Jadi, kita tidak pernah lah, partai yang menang itu-itu terus (seperti di daerah lain, terutama di beberapa provinsi di Jawa). Semuanya ada pasang-surut. Saya hanya berpesan, partai yang sedang “di atas”, jangan sakiti hati masyarakat Sumbar. Sementara itu partai yang sedang di bawah, yakinlah bahwa politik selalu butuh alternatif. Kalau sudah final, tidak perlu lagi ada politik.

hantaran.co : Dengan tidak ikut berkontestasi sebagai peserta calon pada pilkada tahun ini, apa lagi fokus Faldo ke depan?

Faldo Maldini : Fokus saya dari awal pulang ke Sumbar tidak pernah berubah, yakni menghadirkan kepemimpinan terbaik di Sumbar. Jadi kalau saya maju dan terpilih atau tidak maju dan tidak terpilih, itu soal garis tangan saja. Namun, kerja politik untuk menghadirkan kepemimpinan terbaik harus dilakukan terus. Kebetulan saya dari PSI, ya, kerja kami meyakinkan masyarakat bahwa kami ini alternatif. Kalau ingin ganti selera, tidak ada salahnya bekerja bersama kami.

hantaran.co: Dari empat paslon Gubernur dan Wagub yang sudah mendaftar ke KPU Sumbar, apakah Faldo punya pilihan?

Faldo Maldini : Saya lagi mengurus pindah KTP ke Sumbar. Belum jadi-jadi, mungkin blangko-nya kurang. Nah, nanti saya jawab kalau KTP-nya sudah jadi.

hantaran.co : Sebagai anak muda yang kehadirannya jelas menegaskan adanya keterwakilan anak muda dalam dunia politik Sumbar, bahkan nasional, apa harapan Faldo untuk para kontestan Pilkada tahun ini di Sumbar, di tengah tahapan Pilkada yang sedang berjalan. Lalu, adakah pesan pada mereka yang nantinya terpilih menerima amanah?

Faldo Maldini : Jangan sakiti hati masyarakat Sumbar. Tanda Pangkat itu ringan, dan bisa dipesan di Belakang Olo, Pasar Raya Padang. Tanda Pangkat apa pun bisa bapak-bapak sekalian pesan di sana. Hal yang berat adalah tanggung jawab di hadapan rakyat, dan lebih maha berat lagi tanggung jawab kepada Allah SWT. Sebab, bapak-bapak nantinya sudah disumpah.

hantaran.co : Terakhir, pesan apa yang ingin Faldo sampaikan kepada anak muda di Sumatra Barat?

Faldo Maldini : Anak muda Minang dan Sumbar secara umum, sudah mampu menyampaikan pikiran dan gagasannya masing-masing. Kita tidak punya beban apa-apa. Jangan pernah takut pertahankan keyakinan. Bantulah siapa pun pemimpin yang terpilih nanti untuk bekerja. Jangan sampai mereka menyakiti hati masyarakat Sumatra Barat.

hantaran.co : Baiklah, terima kasih Faldo. Sukses selalu!

Faldo Maldini : Siap, Selalu Sumangaik. (h/*)

Exit mobile version