SOLOK, hantaran.co–Epyardi Asda yang kini menjabat sebagai Bupati Solok juga dikenal sebagai pengusaha sukses. Ia pun pernah menjadi anggota DPR RI selama tiga priode.
Putra asli Singkarak, Kabupaten Solok itu lahir dari rahim seorang ibu yang sederhana, dan memiliki ayah yang bekerja seorang kusir bendi.
Namun, dibalik kehidupan sederhananya itu, banyak kisah yang harus Epyardi alami, mulai dari kehilangan saudaranya yang mengalami busung lapar, hingga ekonomi keluarganya yang jauh dari kata mapan.
Epyardi mengungkap bahwa ia bisa sampai berdiri saat ini karena doa dan niat untuk sang ibunya.
“Saya bertekat ingin menganggkat harkat martabat ibu dan keluarga saya. Niat ini saya tanamkan hingga saya bisa berdiri seperti saat ini,”ujar Epyardi di depan ribuan wisudawan UNP beberapa waktu lalu.
Maka itu, kata Epyardi niat untuk orang tua harus ditanamkan kepada anak-anak muda untuk memacu keingian agar sukses.
Dikatakannya, anak muda harus punya jiwa semangat terutama jika diniatkan untuk orang tua.
Ia mengatakan, banyak lowongan pekerjaan saat ini, ada di antaranya untuk menjadi PNS dan PPPK.

Namun di sisi lain ia miris, karena orang minang adalah orang-orang yang berjiwa enterpreneur tinggi, tetapi akhir-akhir ini banyak perubahan yang terjadi dimana kebanyakan anak-anak dan para orang tua berharap anaknya menjadi PNS.
“Padahal moto orang Minang, “ Karantau Madang di Hulu Babuah Babungo Balun, Marantau Bujang Dahulu di KampuangPaguno Balun”, Saya mengharapkan kepada adik-adik yang telah diwisuda untuk berpikir lebih luas lagi, jangan hanya berharap menjadi PNS saja. Namun milikilah cita-cita sebagai enterpreneur. Saya hanya anak miskin, orang tua saya hanya seorang kusir bendi dan pedagang beras keliling, kami 12 orang bersaudara meninggal 4 orang karena busung lapar. Karena melihat situasi ini, timbul tekad dihati saya, bahwa saya ingin melakukan sesuatu untuk orang tua saya, untuk “Mambangkik Batang Tarandam”mengangkat harkat dan martabat keluarga saya,” ungkapnya.
“Alhamdulillah dengan niat dan tekad yang kuat saya berhasil mendapatkan pekerjaan, dan gaji pertama saya 100 % saya niatkan untuk membantu orang tua saya, dan berkat doa orang tua serta tentunya karena rahmat Allah SWT saya dapat menjalaninya, sehingga sampai pada titik ini, berdiri di depan adik-adik semua untuk memberikan motivasi agar terus semangat dalam meraih mimpi,”tuturnya menambahkan.
Epyardi berharap wisudawan bisa gantungkan cita-cita setinggi langit, niatkan untuk membantu orang tua, maka ia yakin Allah akan mempermudah seluruh langkah.
“Jangan menjadi biasa-biasa saja, lakukanlah sesuatu dan jadilah seorang enterpreneur,”ucapnya.
Epyardi yang dikenal dengan sapaan kapten itu pernah berjuang menjadi seorang kapten kapal. Melintasi benua, ia harus mengecam ganas alam di laut, dan perompak kapal.
Namun, karena keyakinannya untuk ikhlas bekerja demi keluarga. Epyardi berhasil melewati semua ujian tersebut.
Sebagai bupati Epyardi juga dikenal tampil tegas. Ia beberapa kali menjadi sorotan media karena videonya viral karena marah kepada petugas Puskesmas yang tidak melayani masyarakat.
Bahkan video lainnya juga viral karena membela hak pekerja pabrik Aqua yang meminta haknya yang ada di daerahnya.
(Dafit/Hantaran.co)
Komentar