Terobosan Bupati Solok Epyardi Asda, Ratusan Rel Kereta Digunakan untuk Jembatan

rel kereta api jembatan bupati solok

SOLOK, hantaran.co—Gebrakan atau terobosan untuk membangun Kabupaten Solok kembali dilakukan oleh Bupati Solok Epyardi Asda. Setelah sukses dengan program ekskavator pembuka akses jalan. Kini, mantan anggota DPR RI itu menggandeng Kementerian Perhubungan untuk penggunaan rel sebagai jembatan.

Epyardi mengatakan, saat ini banyak jembatan-jembatan di nagari yang perlu perbaikan. Namun, karena keterbatasan anggaran ia pun mencari jalan keluar dengan bekerja sama Kementerian Perhubungan untuk memanfatkan rel kereta api yang tidak terpakai.

“Saya lihat banyak rel kereta api yang tidak digunakan lagi. Dan saya berinisiatif  meminta kepada Kementerian Perhubungan terutama pada Ditjen Perkeretaapian dan Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Barat untuk rel kereta api yang sudah tidak digunakan akan dialihfungsikan perbaikan jembatan di nagari-nagari,”tuturnya pada Selasa (25/5/2022).

Nantinya, kata Epyardi, nagari yang akan mengusulkan berapa banyak rel yang dibutuhkan untuk perbaikan jembatan. Dan Pemerintah Daerah akan mengirimkan rel-rel tersebut ke masing-masing nagari.

“Tentunya ini bukan untuk jembatan super besar ya. Tapi untuk jembatan tinggkat nagari—nagari,”ucap Epyardi.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Solok Muhammad Joni mengatakan, ada sekitar 780 batang rel dengan panjang 6 meter yang sudah dihibahkan oleh Ditjen Perkeretaapian Kemenhub.

“Kabupaten Solok Sudah diberi ijin untuk mobilisasi awal dalam rangka percepatan pembangunan di Kabupaten Solok. Dan kami sudah berkoordinasi dengan Balai Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat di Padang,”ujarnya.

Dikatakannya, saat ini lokasi rel tersebut berada di gudang penyimpanan di Singkarak. Sementara untuk teknis penggunaan rel berada di Dinas PU Kabupaten Solok.

Seperti diketahui, dalam sejumlah Musrebang tingkat kecamatan, ada beberapa nagari yang mengusulkan perbaikan jembatan yang sudah rusak bahkan ada yang ingin pembangunan jembatan baru.

(Dafit/Hantaran.co)

Exit mobile version