Vaksinasi untuk Wali Kota Padang Mahyeldi Ditunda, Danlanud Sutan Sjahrir Padang Jadi yang Perdana

Vaksin

VAKSIN PERDANA—Danlanud Sutan Sjahrir Kolonel PNB M.R.Y. Fahlefie, menjadi orang pertama yang menerima vaksin dalam pencanangan vaksinasi Covid-19 di Kota Padang, yang berlangsung di Puskesmas Padang Pasir, Kota Padang, Jumat (15/1). IST/PEN LANUD SUTAN SJAHRIR

PADANG, hantaran.coWali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, batal menerima vaksinasi perdana pada Jumat (15/1/2021). Sama seperti Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, yang urung divaksin sehari sebelumnya, Wako Padang juga tengah memiliki gejala hipertensi (tekanan darah tinggi) sehingga penerimaan vaksin ditunda ke tahapan berikutnya.

Pencanangan vaksinasi perdana di Kota Padang sendiri berlangsung di Puskesmas Padang Pasir. Dari 18 pejabat yang diagendakan, sebanyak delapan pejabat tidak direkomendasikan oleh tim dokter untuk menerima vaksin Covid-19, setelah dilakukan pengecekan kesehatan. Setelah pencanangan, sebanyak 72 fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Padang akan menjadi pusat vaksinasi.

“Tidak semua orang yang ingin divaksin, bisa langsung divaksin. Ada persyaratannya. Syarat usia dan syarat kesehatan lainnya.  Saat akan divaksin tadi, tekanan darah saya disebut tinggi, makanya tidak jadi divaksin hari ini. Diundur. Mudah-mudahan, Insya Allah pada waktu yang tepat nantinya dilakukan. Secara lahir batin, saya sudah siap,” ujar Mahyeldi kepada wartawan.

Meski tak jadi divaksinasi, Mahyeldi menegaskan bahwa program vaksinasi anti Covid-19 penting demi perlindungan masyarakat dari potensi terpapar virus corona. Dengan adanya jaminan kekebalan dari virus, Mahyeldi meyakini dengan sendirinya gerak perekonomian yang melambat karena pandemi, akan segera bangkit.

“Vaksinasi diharapkan memberikan kesehatan dan keselamatan bagi kita, khususnya semua warga Kota Padang, yang pada akhirnya akan berdampak pada percepatan perekonomian masyarakat juga. Besar harapan kami, agar seluruh masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi, bersedia menjalaninya. Semuanya gratis, tidak makan biaya. Ini demi kita serta bangsa yang kita cintai ini,” katanya lagi.

Selain itu Mahyeldi mengungkapkan, masyarakat tidak perlu lagi meragukan kualitas dan kandungan yang terdapat pada vaksin produksi Sinovac yang didatangkan dari Cina tersebut. Sebab, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa halal dan suci, serta Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin peredarannya.

“Tidak ada alasan untuk tidak mau divaksin. Imbauan saya, tidak ada lagi yang diragukan. MUI dan BPOM sudah keluarkan izin. Mkita kita sikapi program ini dengan pikiran jernih, kemudian dengan semangat,” tuturnya lagi.

Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sutan Sjahrir Padang Kolonel PNB M.R.Y. Fahlefie, akhirnya didapuk sebagai penerima vaksin perdana dalam pencanangan vaksinasi Covid-19 di Kota Padang. Ia mengaku tak merasakan gejala apa pun, beberapa saat usai menjalani vaksinasi. “Setelah divaksin, lega iya. Sampai sekarang belum terasa apa-apa. Tidak ada was-was. Saya tidak melakukan persiapan khusus. Hanya kegiatan biasa seperti olahraga,” ujarnya.

Danlanud menekankan, vaksinasi adalah momen penting dalam upaya menghentikan penularan Covid-19. Selain itu, dirinya juga mengimbau masyarakat untuk tidak cemas dengan program vaksinasi yang diproyeksikan untuk seluruh masyarakat. “Untuk warga, kita yakin apa yang disediakan pemerintah baik untuk seluruh rakyat Indonesia. Sepatutnya kita mendukung. Sudah ada persyaratan dan kajian mendalamnya,” ujarnya. (*)

Sani/hantaran.co

Exit mobile version