hantaran
Kamis, 1 Juni 2023
No Result
View All Result
  • Berita
    • Peristiwa
    • Politik
    • Padang
    • Ekonomi
    • Nasional
    • Politik
    • Internasional
    • Pendidikan
  • Fokus
    • Data
    • Feature
    • Webtorial
  • Gaya Hidup
    • kesehatan
    • Kuliner
    • Teknologi
    • Wisata
  • SerbaSerbi
    • viral
    • Foto
    • Ramadan
  • Olahraga
    • Gelanggang
  • Sumbar
  • Opini
hantaran
  • Berita
    • Peristiwa
    • Politik
    • Padang
    • Ekonomi
    • Nasional
    • Politik
    • Internasional
    • Pendidikan
  • Fokus
    • Data
    • Feature
    • Webtorial
  • Gaya Hidup
    • kesehatan
    • Kuliner
    • Teknologi
    • Wisata
  • SerbaSerbi
    • viral
    • Foto
    • Ramadan
  • Olahraga
    • Gelanggang
  • Sumbar
  • Opini
No Result
View All Result
hantaran
Home kesehatan

Waspada! Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

Editor : Isra Chaniago
24 Januari 2023 | 12.56
Campak

Ilustrasi Campak

BACAJUGA

277 Lansia Calon Pasien Operasi Katarak Jalani Skrining Kesehatan

Angka Stunting Turun, Pemkab Solok Diganjar Penghargaan dari BKKBN

JAKARTA, hantaran.co — Campak akan sangat berbahaya jika terjadi komplikasi. Dampaknya dapat menyebabkan diare berat hingga kematian. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine, MKM mengatakan yang dikhawatirkan dari campak adalah komplikasi.
”Komplikasi campak ini umumnya berat, kalau campak mengenai anak yang gizinya jelek maka anak ini bisa langsung disertai komplikasi seperti diare berat, pneumonia, radang paru, radang otak, infeksi di selaput matanya sampai menimbulkan kebutaan. Ini yang kita khawatirkan,” ujar dr. Yosephine pada konferensi pers perkembangan kasus campak, Jumat (20/1).
Secara umum, gejala campak dapat berupa demam, batuk pilek, mata berair, lalu disertai timbulnya bintik-bintik kemerahan di kulit. Biasanya muncul 2 sampai 4 hari setelah dari gejala awal.
Campak ini disebabkan oleh virus campak dan penularannya melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara, atau bisa melalui cairan hidung. Dan campak ini salah satu penyakit yang sangat menular.
Pencegahan campak hanya bisa diperoleh dari imunisasi sehingga imunisasi sesuai jadwalnya harus dilakukan supaya anak-anak terhindar dari campak. Keadaan di Indonesia 2 tahun terakhir atau hampir 3 tahun sejak terdampak dari pandemi COVID-19 membuat implikasi yang tidak baik terhadap cakupan imunisasi.
Cakupan imunisasi terlihat turun secara signifikan karena pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyak anak tidak diimunisasi. Indonesia sepanjang Tahun 2022 sudah ada 12 provinsi yang mengeluarkan pernyataan kejadian luar biasa (KLB).
Suatu daerah disebut KLB kalau ada minimal 2 kasus campak di daerah tersebut yang sudah confirm secara laboratorium dan kasus ini memiliki hubungan epidemiologi.
”Selama tahun 2022 yang lalu jumlah kasus campak yang ada di negara kita memang cukup banyak lebih dari 3.341 laporan kasus. Kasus-kasus ini menyebar di 223 kabupaten/kota di 31 provinsi,” ucap dr. Prima.
Jumlah kasus ini didapat selama kurun waktu 1 tahun dari Januari sampai Desember 2022. Jika dibandingkan dengan tahun 2021 ada peningkatan yang cukup signifikan kurang lebih 32 kali lipat.
Penyebabnya karena sudah 2 tahun berturut-turut Indonesia tidak bisa mencapai target untuk pelayanan imunisasi rutin. Sehingga banyak anak-anak yang tidak diimunisasi rutin akibat COVID-19.
Pemerintah melakukan penguatan surveilans campak dan rubella. Jadi kasus yang diduga campak rubella, yaitu pasien yang mengalami demam dan ruam-ruam, harus diambil spesimennya dan diperiksa di laboratorium.
Jadi penguatan surveilans dilakukan dengan segera menemukan kasus suspek campak rubella dan segera melaporkan supaya pasien dapat penanganan segera dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
”Pemerintah menargetkan eliminasi campak rubella tahun 2023 secepatnya. Eliminasi itu adalah suatu keadaan di mana kita bisa menekan sedemikian rupa angka dari kesakitan akibat campak ini, sehingga tentu tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat lagi. Tapi dengan adanya kenaikan kasus campak di negara kita tentu mimpi untuk mencapai eliminasi ini menjadi agak sulit untuk bisa merealisasikannya tahun ini,” ungkap dr. Prima. (*)
hantaran.co
Topik Berita Padang Hari IniBerita Sumbar Hari Ini
ShareSendTweetSendShare

BERITA TERKAIT

Lansia

277 Lansia Calon Pasien Operasi Katarak Jalani Skrining Kesehatan

21 Mei 2023 | 12.05

DHARMASRAYA, hantaran.co -- Memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-27, Kementerian Sosial menggelar pelayanan skrining...

stunting pemkab solok turun

Angka Stunting Turun, Pemkab Solok Diganjar Penghargaan dari BKKBN

16 Februari 2023 | 16.10

SOLOK, hantaran.co—Kerja keras pemerintah Kabupaten Solok di bawah tim Solok Super Team yang dipimpin Bupati...

dinkes kabupaten solok padang ayo ceting

Dinkes Kabupaten Solok dan Padang Sepakat Ayo Ceting

24 Januari 2023 | 19.21

SOLOK, hantaran.co—Bupati Solok Epyardi Asda diwakili Sekretaris Daerah Medison menghadiri penandatanganan perjanjian kerjasama antara Dinas...

Dekan

Dekan FEB UI Jelaskan Bagaimana Cukai Rokok bisa Cegah Stunting

24 Januari 2023 | 13.04

JAKARTA, hantaran.co -- Pemerintah telah mengumumkan kenaikan cukai rokok senilai 10 hingga 15 persen pada...

Booster

Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua, Ini Panduan Caranya

24 Januari 2023 | 12.49

JAKARTA, hantaran.co -- Tidak perlu tunggu dapat tiket, masyarakat umum sudah bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19...

bkkbn sumbar stunting

Gerak Cepat BKKBN Sumbar untuk KB dan Stunting

19 Januari 2023 | 17.31

SOLOK, hantaran.co—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar gerak cepat memaksimalkan pelayanan Keluarga Berencana...

Komentar

No Result
View All Result

BERITA TERKINI

Pemko Bukittinggi Peringati Hari Lahir Pancasila

1 Juni 2023 | 12.51
Lansia

Peringati HLUN 2023 Dharmasraya, Nenek Nuriyah Dapat Bantuan Usaha dari Kemensos

31 Mei 2023 | 12.29
Nevi

Nevi Zuairina Serahkan Bantuan TJSL di 5 titik Wilayah Sumbar II

30 Mei 2023 | 22.40
makanan kabupaten solok warisan budaya

Ini Dia Makanan dari Kabupaten Solok yang Diakui Sebagai Warisan Budaya Indonesia

30 Mei 2023 | 18.09
Bupati

Sutan Riska Ucapkan Terima Kasih Kepada Tri Rismaharini

30 Mei 2023 | 12.29
HLUN

DPRD Kabupaten Dharmasraya Hadir Dan Meriahkan Puncak Perayaan HLUN dan HUT Tagana

30 Mei 2023 | 12.06
 Kepala SMP Negeri 4 Bukittinggi Edi Kosla (tengah) didampingi para wakilnya,  guru Pembina dan pelatih  tengah foto bersama dengan tiga penari  tari kreasi (Adelia Oktaviani, Nayla Gya Wati dan Amanda Islami Putri dari kelas VII) usai meraih gelar juara 1 FLS2N sekota Bukittingi tahun 2023 Rabu (24/5/2023) lalu . RIDWAN

Tari Badantiang Jamba Rang Bukiktinggi Berbuah Manis, SMPN 4 Bukittinggi Raih Gelar Juara 1 FLS2N 2023

30 Mei 2023 | 10.40
Wali Kota Erman Safar

Bersama Baznas, Pemko Bukittinggi Bantu Biaya Hidup Penyelenggara Jenazah

30 Mei 2023 | 10.24
Kemensos

Kemensos Kucurkan Hampir Rp.24 M untuk Penerima Manfaat HLUN dan Hari Tagana Nasional di Dharmasraya

29 Mei 2023 | 22.20
HLUN

Persiapan Hampir Rampung, Dharmasraya Siap Gelar Puncak Acara HLUN Ke-27

29 Mei 2023 | 19.17

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

 

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Beranda
redaksi@hantaran.co

© 2020 Hantaran - Hantaran Media Digital | Member of Haluan.

  • Berita
    • Peristiwa
    • Politik
    • Padang
    • Ekonomi
    • Nasional
    • Politik
    • Internasional
    • Pendidikan
  • Fokus
    • Data
    • Feature
    • Webtorial
  • Gaya Hidup
    • kesehatan
    • Kuliner
    • Teknologi
    • Wisata
  • SerbaSerbi
    • viral
    • Foto
    • Ramadan
  • Olahraga
    • Gelanggang
  • Sumbar
  • Opini
No Result
View All Result

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version