Wisata Rumah Akar Alam Dielta, Objek Wisata yang Dibangun Karena Seni

rumah akar alam dielta

Pengunjung saat berfoto di depan Rumah Akar "Alam Dielta" Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar pada Minggu (05/12). PUTRI YONA

TANAH DATAR, hantaran.co–Rumah akar yang terletak di Jorong Balai Baru, Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar menjadi tempat wisata yang layak dikunjungi di Ranah Minang selain Istano Basa Pagaruyung.

Rumah Akar ini berlokasi di tengah sawah dan dikelilingi oleh perbukitan Nagari Tanjung Barulak. Dimana rumah akar ini dibangun dengan  memanfaatkan bahan alami dari alam yangg tidak terpakai seperti kayu, ranting, akar, lumut, sarang burung serta batang pohon.

Seperti yang dijelaskan pengelola rumah akar, Dedi Yusri (48)  bahwa dalam membuat bangunan rumah akar ini yaitu dengan melihat alam dan menggunakan design alami.

Ia merupakan seorang pekebun dan peternak yang punya ide membuat Rumah Akar tersebut di tengah sawah tempatnya sering beraktivitas. Karena ia ingin menyalurkan bakatnya, dan mempunyai minat pada seni dan arsitek.

“Dalam membangun rumah akar ini saya menghabiskan waktu kurang lebih selama 1 tahun 3 bulan. Dan kegiatan ini merupakan pemanfaatan sumber daya alam yang ada menjadi sebuah inspirasi. Kemudian Rumah akar ini bertujuan untuk menenangkan jiwa dan mencari ketenangan hidup. Sebenarnya awalnya cuma menyalurkan hobi, karena saya dari dulu suka seni dan arsitek,” kata Dedi.

Dengan bermodalkan akar, ranting, kayu, dan bahan pendukung lainnya, Dedi mulai membangun rumah akar tersebut. Dia menyusun akar dan kayu dengan rapi hingga berbentuk rumah yang unik. Dan dalam pengerjaannya dibantu oleh istri dan anaknya. Rumah akar ini diberi nama ‘Alam Dielta’ yaitu diambil dari gabungan antara namanya dan istrinya.

“Rumah Akar ini saya bangun dua lantai dengan ukuran sekitar 100 meter persegi. Semua sisi rumah terdiri dari kayu-kayu yang disusun sedemikian rupa agar menarik untuk dilihat. Dan bagian yang susah itu saat menyusunnya, karena saya banyak memakai kayu dan akar yang bengkok,” ucapnya.

Pada bagian depan Rumah Akar terdapat halaman yang cukup luas. Terlihat sebuah kolam pemancingan yang berukuran tidak terlalu besar. Sementara, di sampingnya berdiri sebuah kandang sapi yang didesain seperti rumah koboi.

Keunikan Rumah Akar dengan pemandangan yang asri ternyata punya daya tarik yang luar biasa.

Perlahan lokasi yang dibangun Dedi Yusri dengan ketulusan hatinya, mulai didatangi oleh banyak orang  untuk menikmati keindahan Rumah Akar tersebut dan menikmati suasana yang begitu menyejukkan. Tidak hanya penduduk lokal yang datang berkunjung, tapi dari luar kabupaten maupun luar provinsi juga sudah ada yang datang.

Kemudian hal yang menariknya lagi, yaitu Dedi Yusri tidak pernah menagih uang masuk bagi pengunjung yang ingin santai atau berfoto-foto di Rumah Akar. Dia lebih memilih untuk menyediakan makanan dan minuman dengan harga sangat murah bagi tamu yang datang berkunjung.

Harapannya, dengan adanya rumah akar di Nagari Tanjung Barulak ini semoga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan bisa mengangkat nagari Tanjung Barulak dengan potensi alam yang ada. Dan semoga Nagari Tanjung Barulak bisa di kenal oleh para wisatawan lainnya.

(Putri Yona/Hantaran.co).

 

 

Exit mobile version